maduraindepth.com – Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan mendeteksi adanya 3 kasus gejala lumpy skin disease (LSD) pada hewan ternak sapi. Temuan gejala LSD itu tersebar di tiga kecamatan.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Disnak Bangkalan, Ali Makki menyampaikan, bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai gejala LSD. Namun, hal itu masih belum dipastikan LSD.
“Beberapa hari lalu ada laporan dari masyarakat dari Kecamatan Burneh 1 kasus, Galis 1 kasus, dan Labang 1 kasus yang sementara ini laporan yang kami terima,” tuturnya, Jumat (26/5).
Menurut dia, pihaknya akan uji lab di Balai Besar Veteriner Yogyakarta. Bahkan, kata Ali, belum melaporkan temuan gejala LSD di Bangkalan tersebut ke pemerintah pusat. “Kami tidak ingin masyarakat resah, apalagi saat ini menjelang Idul Adha,” ujarnya.
Ali menyebut, hal itu bukan merupakan prioritas utama, karena berdasarkan intruksi Pemerintah lebih memfokuskan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK). “Penyakit LSD bukan ranahnya dinas peternakan, hanya saja cuma ada vaksin untuk antisipasi tapi vaksinnya masyarakat harus membeli,” ucapnya.
Salain itu, dia mengimbau kepada peternak dan pedagang untuk selalu menjaga kebersihan kandang. Termasuk selalu menyemprotkan disinfektan untuk menjaga tempat tetap steril dari kuman dan nyamuk.
“Penyakit ini dapat menular melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus, untuk pedagang yang ingin melakukan aktivitas ke luar daerah agas melakukan vaksin pada hewannya dengan masa inkubasinya 28 hari,” pungkasnya. (RM/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini