maduraindepth.com – Setelah meninggal dunia kemarin (16/9), di Graha Amerta RSU dr. Soetomo, jenazah RKH Fuad Amin Imron dikebumikan hari ini, Selasa (17/9/2019) di pemakaman leluhur, yakni di pesarean Syaikhona Kholil, Martajasah Bangkalan.
Jenazah Ra Fuad diantar oleh ribuan santri dan masyarakat di Bangkalan. Bahkan mereka berebut menggotong jenazah dan beramai-ramai memberikan penghormatan terakhir dengan melakukan sholat jenazah bersama.
Hal itu menunjukkan, bahwa Ra Fuad yang terjerat kasus korupsi saat masih menjabat sebagai Bupati Bangkalan masih disegani oleh masyarakat Bangkalan.
Dishalatkan di Tiga Tempat
Tidak tanggung-tanggung, jenazah cicit dari inisiator ormas terbesar Nahdlatul Ulama tersebut disholatkan dalam tiga tempat. Yakni di rumah duka dengan dipimpin KH. Nawawi Abdul Jalil, pengasuh Pondok pesantren Sidogiri.
Kemudian jenazah Ra Fuad juga disholatkan di Masjid Agung Bangkalan dipimpin KH. Mas Adhiem Kholili pukul 09.00 WIB. Serta terakhir, di Masjid Martajasah Bangkalan dipimpin langsung oleh Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar.
Jenazah mantan bupati Bangkalan ini tiba di rumah duka sejak pukul 19.00 WIB, Senin (16/9) malam. Ra Fuad disemayamkan di area pemakaman leluhurnya yakni di Syaikhona Kholil, Martajasah, Bangkalan. Liang lahat Ra Fuad berdampingan dengan almarhum Kholilur Rohman (Ra Lilur) yang juga cicit dari Syaikhona Kholil.
Sebelum dimakamkan, KH Marzuki Mustamar sempat mengatakan, bahwa almarhum Ra Fuad merupakan orang baik. Dirinya juga mendoakan agar Ra Fuad untuk ditempatkan di tempat yang baik yakni bersama Syaikhona Cholil.
“Kami umat NU merasa kehilangan sosok Ra Fuad. Saya menyaksikan bahwa Ra Fuad merupakan orang baik, Ra Fuad orang baik,” katanya berulang-ulang setelah melakukan sholat jenazah.
Proses pemakamannya banyak dihadiri oleh pejabat tinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan termasuk bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron. Selain itu juga dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan dan anggota dewan provinsi Jawa Timur.
Anggota dewan provinsi Jawa Timur Ra Amin Imron mengaku merasa kehilangan atas kepergian Ra Fuad. Dirinya juga berterimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mengantar jenazah dari kediaman hingga pemakaman usai.
“Kami semua sangat kehilangan sosok orang tua dan guru. Sebab ia selalu berpesan untuk selalu rendah hati, berbagi kepada sesama dan tidak memilih dalam hidup bersosial,” terangnya usai melakukan pemakaman.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang NU (PCNU) Bangkalan KH Makki Nasir mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bangkalan dan pihak keamanan yang telah ikhlas mengantarkan jenazah Ra Fuad hingga ke pemakaman.
“Atas nama keluarga besar Almarhum, kami mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga atas rawuhnya njenengan hingga prosesi selesai,” pungkasnya. (AJ/AW)