maduraindepth.com – Perahu yang ada di pinggir Jalan Desa Telaga Biru bukan pajangan belaka. Perahu yang tertutup atap itu merupakan peninggalan dari Syaikhona Kholil Bangkalan. Perahu Sarimuna namanya.
Perahu Sarimuna berada di Desa Telaga Biru, Tanjung Bumi, Bangkalan. Sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Bangkalan. Perahu itu ada sejak abad ke 18. Diperkirakan sudah mencapai usia sekitar 125 tahun. Namun, hingga kini kondisi konstruksi perahu peninggalan Syaikhona Kholil Bangkalan itu terbilang bagus.
Muafa, juru kunci Perahu Sarimuna menuturkan, Sarimuna disematkan Syaikhona Kholil kepada perahu itu berdasarkan nama istrinya yang berada di Desa Telaga Biru. Yakni, Hj Aminah.
Diterangkan, ada salah satu kisah unik yang terjadi pada perahu Sarimuna ketika hendak diturunkan ke laut oleh ratusan warga. Anehnya, perahu itu tidak bergeser sedikitpun.
“Perahu tersebut dahulu pernah mau diturunkan ke laut oleh sekitar 300 orang, tetapi perahu Sarimuna tidak bergeser sedikitpun, ketika Syaikhona Kholil datang dan beliau mendorong menggunakan tongkatnya barulah perahu itu bisa bergeser ke laut,” cerita Muafa, Sabtu (19/11).
Perlu diketahui, Perahu Sarimuna terus dirawat dengan baik oleh masyarakat Desa Telaga Biru. Hingga saat ini, perahu Sarimuna menjadi icon dari desa tersebut dan menjadi salah satu destinasi wisata religi yang wajib dikunjungi di Kabupaten Bangkalan. (MID24/*)
- BACA BERITA TERKINI DI SINI