maduraindepth.com – Sejumlah warga dan aktivis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Sampang (FORKAMASA) menggelar aksi unjuk rasa di Kota Sampang, Kamis (23/10/2025).
Mereka menyoroti dugaan pemotongan dana Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang seharusnya diterima penuh oleh warga miskin.
Korlap aksi, Muchtar, menyebut bantuan senilai Rp 1,5 juta per penerima manfaat dipotong Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu oleh oknum di lapangan.
Ia menyebut tindakan itu sebagai kejahatan moral dan korupsi yang mencederai amanat program pemerintah.
“Kalau bantuan untuk orang miskin saja dipotong, lalu siapa lagi yang bisa dipercaya?” tegasnya.
FORKAMASA menuntut agar aparat menindak tegas pelaku pemotongan, mencopot Kepala Dinsos PPPA bila terbukti lalai, serta melakukan audit total terhadap penyaluran bansos.
Mereka juga mendorong adanya reformasi sistem pendataan dan kanal pengaduan publik yang aman dari intimidasi.
Aksi sempat dialihkan dari depan kantor Dinsos PPPA ke Jalan Rajawali karena berdekatan dengan RSUD Sampang. Pemindahan itu menuai sorotan warga karena lokasi baru berada di depan Klinik Ibu dan Anak Adinda.
Menanggapi tudingan tersebut, Kepala Dinsos PPPA Sampang, Edi Subinto, membantah keras adanya pemotongan.
“Jangankan melakukan pemotongan, terbesit dalam pikiran kami pun tidak pernah,” ujarnya.
Ia menegaskan Dinsos PPPA siap berkoordinasi dan membuka ruang pengawasan agar distribusi bantuan P3KE tetap transparan dan tepat sasaran. (Poer/MH)














