Belajar Saat Istirahat, Hadiah Jalan ke Surabaya
Menjelang lomba, Naila lebih sering terlihat duduk di bangku kelas bersama gurunya ketimbang bermain bersama teman-temannya. Ia rutin belajar tambahan saat jam istirahat, meski harus mengorbankan waktu bermain.
Ada pula motivasi kecil yang membuatnya semakin semangat. “Kalau menang, ibu guru janji akan mengajak lihat patung buaya dan hiu di Surabaya,” ujarnya polos.
Matanya berbinar membayangkan perjalanan yang mungkin jadi pengalaman pertamanya keluar dari pulau.
Harapan untuk Pulau Mandangin
Riskiyah, guru matematika sekaligus wali kelas Naila, menyebut muridnya itu pendiam namun sangat fokus ketika belajar. Menurutnya, kemenangan Naila tidak hanya membanggakan keluarga, tapi juga seluruh masyarakat Mandangin.
Ia berharap, sebuah pulau yang lebih dikenal dengan kehidupan nelayannya ini juga dikenal sebagai tempat tumbuhnya pelajar dengan prestasi akademik.
“Kami berharap prestasi ini berlanjut. Semoga Mandangin tidak hanya dikenal sebagai pulau nelayan, tapi juga tempat lahirnya siswa-siswa berprestasi,” ujarnya.
Bukti dari Pulau Terpencil
Kisah Naila menjadi cermin bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Dari sebuah pulau terpencil di Sampang, ia menunjukkan bahwa mimpi bisa tumbuh di mana saja, bahkan dari permainan sederhana seorang ayah kepada putrinya sebelum tidur.
Kini, langkah Naila menuju tingkat provinsi bukan hanya perjuangannya sendiri, melainkan harapan seluruh warga Mandangin. (Poer/MH)














