maduraindepth.com – Sepanjang Jalan KH Agus Salim Sumenep tampak mulai sesak dipadati kendaraan roda dua. Beberapa di antaranya, ada yang sudah terparkir rapi di tepian. Semuanya menghadap ke tengah jalan.
Waktu masih menunjukkan pukul 06.30 pagi, Minggu (19/5). Gigilnya udara, cukup terasa menusuk ke pori-pori kulit. Sedangkan, matahari baru muncul dari balik gedung perumahan kota.
Tiap persimpangan, di sekitar jalan itu, terjaga ketat oleh polisi dari satuan lalu lintas (satlantas). Lalu lalang pengendara, masih terpantau lancar. Meskipun begitu, lajunya tak sekencang seperti biasa. Sebab, akses lalu lintas semakin menyempit akibat roda dua yang terparkir di bahu jalan.
Tampaknya, masyarakat Kota Keris sangat antusias untuk menyaksikan Festival Jaran Serek. Tontonan tersebut, sengaja diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui agenda kalender event 2024.
Media ini berupaya menghampiri salah satu pengunjung. Perempuan bernama Najibah Aladawiyah itu mengatakan, sangat tertarik untuk menyaksikan festival tersebut. Sebab, pertunjukan atraksi kuda joget atau jaran serek sangat jarang ditemukan terselenggara di wilayah kota.
“Kalau di pedesaan, sudah sering ada pawai kuda kenca’ atau jaran serek. Biasanya, saat ada pesta hajatan,” ungkapnya.
Dari hal itu, Najibah menilai, masyarakat menjadi tertarik untuk menyaksikan festival yang belum tentu terlaksana tiap tahun itu. Tidak heran, jika acara tersebut ditonton oleh ratusan pengunjung.
“Sepanjang jalan, sepertinya sangat ramai yang ingin menonton. Mungkin, jumlahnya bisa mencapai hampir seribu orang,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudpoarapar) Sumenep Mohamad Iksan mengatakan, Festival Jaran Serek sengaja diselenggarakan sebagai hiburan untuk masyarakat. Untuk itu, dengan banyaknya pengunjung yang menyaksikan, maka pelaksanaan kegiatan tersebut dianggap sukses.
“Festival Jaran Serek, adalah bentuk kepedulian Pemkab terhadap budaya lokal. Jadi, kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat. Terutama generasi muda,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep Abdul Hamid Ali Munir, juga mendukung pelaksanaan Festival Jaran Serek. Bahkan, dia menginginkan, acara serupa diselenggarakan rutin per tahun. Supaya, masyarakat bisa terbibur dan mengenal budaya lokal Kota Keris.
“Jaran serek ini, adalah budaya asli Sumenep. Jadi, harus dirawat dan dilestarikan. Festival seperti ini, adalah bentuk dari upaya pelestarian kearifan lokal,” pungkasnya. (bus/*)