maduraindepth.com – Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kelurahan tahun 2023. Acara tersebut digelar di pendopo kelurahan setempat, Senin (24/1) pagi.
Lurah Dalpenang Dwi Budiyatno mengatakan, sebelum pelaksanaan Musrenbang pihaknya telah menampung beberapa usulan dari masyarakat. Sehingga semua usulan tersebut disampaikan dalam Musrenbang tersebut.
Yatno mengurai, dari usulan-usulan masyarakat Kelurahan Dalpenang melalui RT dan RW salah satunya adalah saluran, gerobak sampah, rabat beton, budidaya ikan, penerangan jalan dan lain-lainnya.
Yatno juga menyampaikan, saluran air di belakang jalan inspeksi sudah banyak yang rusak dan tertutup. Apalagi saat ini musim penghujan.
“Semoga tahun 2022 ini tidak ada banjir,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Yatno juga menyampaikan untuk air PDAM sudah dilakukan perbaikan. Sehingga diharapkan wargannya sudah bisa mendapatkan air bersih dengan maksimal.
Pembangunan yang Baik Diawali Perencanaan yang Baik
Di tempat yang sama, Camat Sampang Yudhi Adidarta Karma menyampaikan, acara yang setiap tahun dilaksanakan tersebut akan terus dilakukan guna mewujudkan pelaksanaan pembangunan yang baik. Menurutnya, untuk melakukan pembangunan yang baik itu harus diawali dari perencanaan yang baik pula.
“Sebelum usulan dari lurah kami usulkan di Musrenbang kecamatan ada pra musrennya, yakni untuk menampung usulan-usulan dari lurah. Maka kami menghimbau semua usulan harus mengacu pada rencana strategis (Renstra) kelurahan atau skala prioritas,” tandasnya.
Yudhi mengungkapkan, final usulan dari lurah akan ditampung paling lambat pada 1 Feberuari 2022. Menurutnya, hingga saat ini masih ada kesempatan untuk memilah dan memilih setiap usulan yang akan diprioritaskan.
“Jadi silahkan rembuk ulang, apa saja program yang diusulkan dan apakah masuk dalam program kami atau tidak. Kalau misalnya masuk di OPD maka akan kami koordinasikan ke OPD,” ucapnya.
Yudhi mengungkapkan, dana kelurahan saat ini sangat jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Disebutkan anggaran kelurahan saat ini rata-rata Rp 1,2 miliar.
“Kalau dulu bisa enam kegiatan, saat ini karena recofusing kita hanya bisa melaksanakan dua sampai empat kegiatan,” ujarnya.
Hal itu dikarenakan adanya peruabhan APBD yang dipangkas sekitar 50 persen. Sehingga tersisa sekitar lima sampai enam ratus juta.
“Jadi dana lima sampai enam ratus juta ini yang harus kita maksimalkan,” himbaunya.
Yudhi mengakui, Dana Kelurahan yang sudah ada hanya tinggal menunggu usulan. Di sisi lain, dana tersebut juga diperuntukkan untuk honor RT dan RW yang akan direalisasikan per enam bulan.
Selain itu, Yudhi meminta agar usulan yang belum terealisasi di tahun 2020 agar diusulkan kembali di Musrembang kali ini. Jika usulan tetsebut bisa didanai melalui dana kelurahan, maka pihaknya akan memasukkan dalam usulan di Musrenbangcam.
Sebaliknya, apabila tidak dapat didanai melalui dana kelurahan maka pihaknya akan menampung usulan tersebut dan akan diusulkan melalui pagu indikatif kecamatan. “Kami berharap usulan ini harus berdasarkan pada skala prioritas, sehingga pembangunannya maksimal,” tegasnya.
Sekedar diketahui, dalam acara Musrenbang tersebut Lurah Dalpenang mengundang RT dan RW se-Kelurahan Dalpenang, tokoh masyarakat, dan beberapa organisasi perangkat daerah di Kabupaten Sampang dengan melibatkan beberapa stakeholder lainnya. (RIF/MH)