Bupati Terbitkan SK 63 Desa di Sampang Kering Kritis

Sampang kekeringan
Lahan kering di Kabupaten Sampang. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Bupati Slamet Junaidi telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) 63 desa di Kabupaten Sampang mengalami kering kritis. Besaran anggaran yang tertuang dalam SK itu untuk menangani kekeringan sebesar Rp 400 juta.

Kalaksa BPBD Sampang, Asroni menyampaikan, SK bupati bisa saja gugur apabila pada bulan ini terjadi hujan berturut-turut. Pasalnya jika sudah turun hujan ada beberapa desa yang dipastikan tidak membutuhkan bantuan air.

banner auto

Jika tidak terjadi hujan berkepanjangan, maka alur pengajuan SK itu akan tetap berlaku sebagaimana mestinya untuk direalisasikan. “Iya masih dipantau, kalau terjadi hujan berarti SK ini gugur,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (10/9).

Dijelaskannya, beberapa hari ini di Sampang sedang dalam situasi cuaca tak menentu. Buktinya beberapa hari di sejumlah daerah sudah turun hujan meskipun dengan intensitas ringan.

Lanjutnya, apabila hujan sudah turun dengan waktu yang cukup lama maka bisa saja desa kering kritis berkurang dengan sendirinya. Sedangkan untuk puncak musim kemarau tahun ini berada di bulan September.

“Perlu dipahami yang dimaksud gugur itu saat desa kering kritis berkurang,” terangnya.

Sehingga menurut Asroni apabila desa kering kritis berkurang maka anggaran untuk daerah terdampak tersebut juga akan mengalami penyusutan. Yakni di bawah Rp 400 juta sesuai dengan jumlah desa kering kritis.

Baca juga:  Terbitkan SK, Bupati Slamet Junaidi Tunjuk Plt Kepala Disdik

“Pengurangan itu juga perlu menyesuaikan pada ketersediaan anggaran dari pemerintah kabupaten itu sendiri yang tentunya anggaran akan mengikuti jumlah desa kering kritis,” tuturnya.

“Semisal, hujan benar-benar terjadi maka pemangkasan jumlah desa kering kritis akan dilakukan sesuai fakta di lapangan,” kata Asroni.

Kendati demikian, dalam sepekan ini masih belum ada hujan yang turunnya berturut-turut dengan intensitas tinggi. Meskipun ada itu hanya sebentar dan mendung saja.

“Buktinya akhir-akhir ini mendung dan hujan masih ada di beberapa daerah, sedangkan untuk pemangkasan jumlah desa kering kritis masih belum kami rencanakan,” tutupnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto