63 Desa Kering Kritis di Sampang Terancam Tak Dapat Bantuan Air Bersih, Ini Alasannya

kering kritis sampang
Daun pohon berguguran di Pulau Mandangin karena kering kritis. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang belum bisa memastikan 63 desa kering kritis mendapat bantuan air bersih. Pasalnya BPBD Jatim hanya menganggarkan sebesar Rp 300 juta.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sampang, Asroni mengatakan, anggaran Rp 300 juta itu dialokasikan untuk 38 kabupaten/kota se-Jatim. Menurutnya, besaran anggaran tahun ini lebih kecil dibanding tahun 2021 yang mencapai hampir Rp 1 miliar lebih.

“Kami belum memastikan apakah Kabupaten Sampang dapat bagian dari anggaran itu atau tidak, tetapi kami berusaha agar dapat anggaran dari BPBD Jatim meski sedikit,” ujar Asroni pada maduraindepth.com, Senin (26/9).

Asroni menguraikan, anggaran yang dibutuhkan khusus droping air bersih untuk 63 desa kering kritis sebesar Rp 400 juta. Sementara APBD Sampang tidak mampu untuk memenuhi anggaran itu. “Sudah diajukan ke pemerintah daerah, tapi anggaran tidak cukup lantaran digunakan infrastruktur yang lain,” ucapnya.

Dia menyatakan, jika melihat anggarannya, kabupaten/kota di Jatim mustahil mendapat anggaran yang pas untuk bantuan air bersih. “Pada 2021 Kabupaten Sampang dapat anggaran droping air dari BPBD Jatim sebesar Rp 100 juta, tahun ini bakal lebih kecil anggarannya,” ungkapnya.

Meski anggarannya terbatas, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan instansi terkait. “Semoga ada anggaran tambahan khusus untuk penyaluran air bersih ke 63 desa kering kritis di Sampang tahun ini,” harapnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *