Bupati Slamet Junaidi Sidak Pasar Margalela, Disperindag Pastikan Tak Ada Jual Beli Kios

Bupati Slamet Junaidi meninjau Pasar Margalela Sampang sebelum ditempati eks pedangang blok C Pasar Srimangunan. (FOTO: Alimuddin/MiD)

maduraindepth.com – Bupati Slamet Junaidi mengadakan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Margalela, Sampang. Saat sidak, Bupati meninjau jumlah dan kelayakan kios di pasar tersebut. Sebab dalam waktu dekat ini, pemerintah daerah akan merelokasi pedagang di blok C Pasar Srimangunan ke Pasar Margalela.

Usai sidak, Bupati Slamet Junaidi menyatakan, jumlah kios di Pasar Margalela sudah mencukupi. Bahkan kuotanya melebihi jumlah pedagang yang akan direlokasi ke pasar yang berlokasi di Jalan Syamsul Arifin tersebut.

banner 728x90

“Untuk pedagang yang belum tercover atau belum memiliki tempat, kita sediakan dan ada,” ujar Slamet Junaidi, usai sidak, Rabu (30/8).

Kepada awak media, ia menjelaskan, relokasi harus dilakukan karena pemerintah daerah akan menjadikan Pasar Srimangunan sebagai pasar moderen. Pihaknya menilai, Pasar Srimangunan sangat strategis jika dijadikan pasar moderen karea lokasinya yang berada di tengah kota.

Kendati demikian, pihaknya tidak bisa memastikan kapan pedagang akan direlokasi ke Pasar Margalela. . “Tapi kepastian waktu dan tanggalnya belum kami tentukan, karena para pihak terkait perlu musyawarah, tapi pastinya kita akan relokasi,” ucapnya.

Tak Ada Jual Beli Kios

Pintu masuk pasar Margalela di Jl. Syamsul Arifin, Sampang. (FOTO: Alimuddin/MiD)

Sementara Kepala Disperindag Sampang, Chairijah menerangkan, jumlah kios di Pasar Margalela sebanyak 270 unit. Sementara jumlah pedagang yang terakomodir sebanyak 156 orang.

Chairijah merinci jumlah kios yang sudah siap digunakan. Khusus pedagang bahan pokok ada 30 kios ditambah 5 di luar resmi. Jadi total ada 35 kios yang siap digunakan.

Baca juga:  Harga Telur di Sampang Naik, Diskopindag Tidak Bisa Prediksi

“Khusus pedagang sayuran ada 64 lokasi, 4 kios di luar resmi tapi tetap kita tampung juga,” terangnya.

Pihaknya memastikan tidak ada lagi jual beli kios pedagang. Kedepan ia berjanji akan menertibkannya secara administratif.

Saat ini, sambung Chairijah, total pedagang yang terdata sebanyak 869. Sedangkan kapasitas yang disiapkan ada 940 kios.

“Sisanya ada 71 kios, itu nantinya akan dipakai pedagang yang masih aktif sebelumnya, kita tidak mungkin menghilangkan mereka,” ucapnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *