Tolak Relokasi, Ratusan Pedagang Pasar Srimagunan Geruduk Kantor DPRD dan Pemkab Sampang

tolak relokasi pedagang pasar srimagunan sampang
Ratusan pedagang Pasar Srimangunan padati halaman depan kantor DPRD dan Pemkab Sampang. (Foto : Alimuddin/MID)

maduraindepth.com – Ratusan pedagang Pasar Srimangunan menolak rencana relokasi dengan menggeruduk gedung DPRD dan Pemkab Sampang, Kamis (23/8). Para pendemo yang mayoritas emak-emak itu menuntut, agar pemerintah daerah membatalkan rencana relokasi pedagang dari Pasar Srimangunan ke Pasar Margalela.

Semula, para pendemo bergerak dari depan Pasar Srimangunan Sampang sekitar pukul 08.30. Tampak berbagai baliho dan spanduk bertuliskan protes terhadap pemerintah dibentangkan oleh para pengunjuk rasa.

Para pendemo kemudian mendatangi gedung DPRD sebagai wakil rakyat untuk meminta dukungan, terkait penolakan relokasi pedagang. Saat tiba di gedung legislatif, sejumlah anggota dewan menemui massa aksi dan lanjut mendampingi massa menuju kantor Pemkab.

Massa kemudian lanjut menuju kantor Pemkab Sampang sekitar pukul 10.00. Pendemo mendesak Bupati Sampang, Slamet Djunaidi, untuk keluar menemui para pedagang.

“Pak Bupati ingat pak, waktu bapak ke pasar mencari dukungan supaya terpilih menjadi Bupati Sampang. Kami ingin bertemu bapak langsung biar aspirasi pedagang tersampaikan,” kata Sriyani, salah seorang pedagang pasar.

Dia menyebut, lokasi Pasar Margalela dirasa jauh dari keramaian masyarakat. Dampaknya, dikhawatirkan pendapatan para pedagang akan berkurang. Menurut dia, demonstran meminta solusi, bukan untuk dipindah ke Pasar Margalela.

“Kami meminta Bupati Sampang agar Surat Keputusan (SK) tentang relokasi pedagang Pasar Tradisional Srimangunan dicabut, sebab kami menolak untuk dipindah,” katanya.

Baca juga:  Jelang Pelantikan Kades, Pemkab Sampang Gelar Gladi Bersih

Sementara, anggota legislatif yang ikut mendampingi para pengunjuk rasa juga meminta kebijakan Bupati Sampang. “Kami anggota DPRD meminta kebijakan Bupati untuk membatalkan relokasi, sekalipun Bupati ada diluar kota atau negeri tinggal ditelpon dan dibatalkan, maka masa aksi ini akan pulang semua,” tegas Aulia Rahman, Anggota DPRD Sampang.

Beberapa menit kemudian, perwakilan pemerintah daerah menemui massa aksi. Namun para pendemo hanya menginginkan untuk bertemu dengan Bupati Sampang. Tetapi, permintaan itu tidak bisa dipenuhi. Alasannya, orang nomor satu di Kota Bahari itu tengah menghadiri acara di luar kota.

Pantauan di lapangan, perwakilan massa aksi masuk ke kantor Pemkab untuk berbicara langsung bersama Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sampang. Sempat terjadi adu argumentasi di ruang Aula Mini Pemkab, antara pihak pedagang, penasehat hukum, anggota DPRD Sampang, Sekdakab, dan pejabat lainnya.

Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya disepakati bahwa rencana relokasi pedagang Pasar Srimangunan ke pasar Margalela ditunda. “Relokasi pasar Srimangunan Sampang ditunda,” kata Sekdakab Sampang, Yuliadi Setiawan, saat menemui massa aksi di depan kantor Pemkab Sampang.

Yuliadi menambahkan, dalam waktu dekat ini, pihaknya meminta kepada perwakilan pedagang atau tim, untuk bersama-sama membicarakan kelanjutan rencana relokasi tersebut. “Nanti setelah kita duduk bersama lagi, bisa kita bicarakan. Sehingga menemukan solusi yang tepat untuk kenyamanan bersama,” pungkasnya. (Alim/*)

Baca juga:  Rapat Pembahasan Raperda Disabilitas, Dedi Dores: Kita Pastikan Selesai Secepatnya

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *