Pedagang Pasar Srimangunan Sampang Enggan Dipindah, Nenek Husniyah: Di Sini Ramai

Pedagang Pasar Srimangunan
Sejumlah pedagang memilih bertahan berjualan di Jalan Cendrawasih meski sudah ditertibkan petugas Satpol PP beberapa waktu lalu. (FOTO: Alimuddin/MiD)

maduraindepth.com – Pedagang kaki lima di area Pasar Srimangunan memilih bertahan berjualan di ruas jalan Cendrawasih dan Sikatan. Sementara pemerintah daerah menegaskan tetap akan mensterilkan ruas jalan tersebut karena bukan bagian dari Pasar Srimangunan.

Pantauan maduraindepth di lokasi, tampak sejumlah pedagang menggelar dagangan di pelataran jalan Cendrawasih. Padahal lokasi tersebut beberapa waktu lalu sempat ditertibkan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Bukan Tempat Jualan

Kepala Disperindag Kabupaten Sampang, Choirijah membenarkan, saat ini masih ada sejumlah pedagang di sisi selatan luar Pasar Srimangunan yang memilih tetap berjualan. Menyikapi hal ini, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan sejumlah dinas untuk mengembalikan fungsi ruas jalan tersebut.

Chairijah menegaskan, ruas jalan tersebut bukan tempat berjualan. Tetapi jalan akses menuju Pasar Srimangunan.

Ia menjelaskan asal muasal kenapa jalan tersebut ditempati jualan oleh pedagang. Dulu, sambung Chairijah, pedagang pasat bisa jualan di sana dengan sayarat lapaknya harus bongkar pasang, tidak boleh permanen.

Namun dengan seiring waktu, petugas menertibkan tempat tersebut dengan alasan bukan bagian dari Pasar Srimangunan. Hal ini selaras dengan laporan dari bagian aset daerah yang diterima petugas.

“Kita akan tata lagi, sehingga keluar masuk kendaraan bisa lancar saat muat barang,” ujar mantan Kabid Penegakan Perda tersebut, Senin (28/8).

Baca juga:  Jelang Natal 2022, Harga Sembako di Sampang Terpantau Stabil

Ia kembali menegaskan, kedepan pihaknya tetap akan menertibkan kawasan itu demi kenyamanan pengguna jalan. Sementara sekitar 140 pedagang akan dipindah ke Pasar Deg-gedeg yang berlokasi di Kelurahan Dalpenang.

“Untuk lokasi sudah kami undi, hanya saja sejumlah pedagang enggan mengambil nomor undian. Kebanyakan pedagang cari lokasi ramai, meski bukan tempat untuk dijadikan dagangan,” ungkapnya.

Sepi Kalau Pindah

Seorang pedagang asal Sampang Kota, Husniyah mengaku enggan pindah ke Pasar Deg-gedeg. Alasannya jika pindah ke sana dagangannya akan sepi pembeli.

“Siapa nanti yang akan beli,” ujar nenek lanjut usia itu.

Ia tidak mempemasalahkan jika harus berjualan di bawah terik matahari. Meski hanya menggunakan sehelai kain sebagai lamin dagangan, ia mengaku, di tempat ini ramai dan jualannya laku.

“Karena di sini jelas rame dan penghasilan kami ada setiap harinya,” ucapnya nenek usia 65 tahun itu.

Menurutnya, berjualan di pasar Deg-gedeg hanya bisa di siang hingga sore hari. “Kami kalau dipindah ke pasar Deg-gedeg tidak bisa pak, di sana sepi pengunjung dan jualannya terbatas,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto