Bupati Sampang: Madura Sangat Layak Jadi Provinsi

Provinsi Madura
Diskusi Apa Kabar Madura Provinsi? berlangsung di Gedung Karta, Jalan Jamaluddin, Sampang, Rabu (9/2). (FOTO: KMM 18+ for MI)

maduraindepth.com – Isu Madura menjadi provinsi terus bergulir. Isu tersebut tampaknya bukan hanya isapan jempol semata. Bupati Sampang Slamet Junaidi memberikan sinyal dukungan terwujudnya Madura menjadi provinsi.

Sinyal dukungan disampaikan orang nomor satu di Sampang itu dalam acara Milad ke-1 dan Diskusi Publik Kalangan Muda Madura (KMM) 18+. Diskusi yang mengusung tema besar “Apa Kabar Madura Provinsi?” itu berlangsung di Gedung Karta, Jalan Jamaluddin, Sampang, Rabu (9/2).

banner 728x90
Madura Jadi Provinsi Bukan Rencana Kecil

Koordinator Pusat KMM 18+ mengatakan, mewujudkan Pulau Madura menjadi sebuah provinsi tidak mudah. Menurutnya segala kemungkinan dan persiapan harus benar-benar matang.

“Rencana jadi provinsi bukan rencana kecil, namun butuh kesiapan secara maksimal dari semua lapisan,” ujar Kurdi dengan diksi tegas.

Ia menjelaskan, diskusi publik soal membangun madura adalah isu besar yang harus dibicarakan, baik secara akademisi dan hukum. Tak luput, kalangan pemuda dinilai perlu terlibat dalam pembahasan isu besar.

Sebab, kata Kurdi, selama ini peran pemuda terkesan dikesampingkan, terutama dalam hal menyuarakan serta membangun daerah yang membahas isu-isu sekitar Madura. “Tujuan kami adakan diskusi publik untuk mengangkat semangat peran pemuda menyuarakan suara membangun Madura,” terangnya.

“Kami hadir bicara tentang Madura dalam segi akademis mungkin masih kurang, namun bicara semangat dan kepercayaan membangun Madura pemuda pasti bisa,” sambungnya.

Baca juga:  Mengungkap Kehidupan Waria di Madura (Part 3)
Sinyal Bupati Sampang

Kehadiran Bupati Sampang yang karib disapa H. Idi dalam acara tersebut sebagai keynote speaker. Dalam kesempatan tersebut, ia menuangkan gagasannya ihwal rencana Madura menjadi provinsi.

Ia menganggap bergantinya Pulau Garam menjadi sebuah provinsi akan berdampak signifikan bagi kesejahteraan rakyat Madura secara keseluruhan. Menurutnya, selama ini pembangunan Madura sering terhambat anggaran.

“Padahal sumber kekayaan alamnya cukup banyak,” kata H. Idi.

H. Idi mengklaim bahwa keuntungan sumber daya alam (SDA) di Madura kurang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menurutnya dipicu oleh birokrasi panjang. Apalagi keuntungan tersebut dibagi rata untuk seluruh kabupaten atau kota yang tersebar di Jawa Timur.

Sementara empat kabupaten di Madura hanya bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun daerahnya masing-masing. Sementara jumlah anggaran yang dimiliki tidak signifikan.

“Itu mustahil (membangun Madura),” sambungnya.

Ia menegaskan, selama ini dana bagi hasil (DBH) yang diterima pemerintah daerah di Madura rendah. Ia merasa selama ini pihaknya hanya menjadi penonton, sedangkan SDA yang dimiliki Madura melimpah.

“Padahal Madura ini luar biasa, Kabupaten Sampang ada Husky-CNOOC Madura Limited, Petronas, Medco, di Bangkalan dan Sumenep juga ada apalagi di Pamekasan,” ujarnya.

Madura Siap Jadi Provinsi

H. Idi blak-blakan jika seluruh profit dana sharing dari pemerintah pusat yang diteruskan ke provinsi dibagi untuk 38 kabupaten/kota yang tersebar di Jawa Timur. “Padahal sumbernya dari Madura,” ucap mantan anggota DPR RI itu.

Baca juga:  Kisah Nenek Jumanti: Hidup Sebatang Kara, Tidur Beralas Tanah

Ia mengungkap, di Jawa Timur sendiri ada dua daerah penghasil Minyak dan Gas Bumi (Migas). Yakni Madura dan Bojonegoro. “Tapi apa yang kita rasakan saat ini? Sehingga hanya bisa mengharapkan dana CSR (Corporate Social Responsibility),” ungkapnya.

Ditegaskan H. Idi, sekarang Madura sudah sangat siap menjadi provinsi. Pasalnya empat kabupaten di Pulau Garam ini berencana memekarkan daerahnya untuk memenuhi persyaratan. Diantaranya harus menambah satu kabupaten lagi.

“Melihat Madura secara keseluruhan sangat layak jadi provinsi, tapi satu ketentuan harus dipenuhi yakni memiliki 5 kabupaten. Sampang, Pamekasan, Bangkalan dan Sumenep siap untuk lakukan pemekaran,” tegasnya.

Sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sampang, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendukung terbentuknya Madura menjadi provinsi. Disebutkan bahwa empat bupati Madura siap mendukung termasuk para ulamanya.

Ia berharap rencana Madura menjadi provinsi segera terwujud agar bisa keluar dari zona keterpurukan. “Menunggu apa lagi?,” tandasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *