maduraindepth.com – Sempat geger pernyataan ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Anwar Noris di sosial media mengajak berkelahi (carok) dengan masyarakat Kepulauan Masalembu. Itu dilakukan warga kepulauan itu hendak ingin mengonfirmasi perihal kasus perkembangan Surat Suara yang tercoblos terlebih dahulu di Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April lalu.
Achmad Supyadi yang ikut mengawal kasus tersebut, pihaknya membenarkan bahwa memang Anwar mengajak dirinya berkelahi.
“Jadi kita datang ke Bawaslu itu dari jam 9 menunggu sampai jam 12, dengan alasan ada keperluan. Setelah datang dan kami meminta kejelasan kasusnya sampai dimana? malah pihak Bawaslu membahas kasus tersebut keluar dari topik permasalahan,” ungkapnya, Kamis (9/5).
Dia menyatakan bahwa ketua Bawaslu mengajak berkelahi dirinya itu lantaran tidak menerima saat di konfirmasi ulang perihal kasus pidana pemilu tersebut.
“Ketua bawaslu mengajak berantem (Carok) di luar. Dari itu saya kira sudah melenceng dari pokok permasalahan, dan itu ramai di hadapan umum, masyarakat dan para media,” terangnya.
Selain itu, Supyadi juga mengakui dengan nada tegas menanyakan sejauh mana perkembangan kasus tersebut, ketua Bawaslu langsung tersulut emosi.
“Kita tidak tahu indikasinya apa, yang pasti saat ditengah-tengah kami melakukan konfirmasi, dan suara kami cukup tegas menanyakan perkembangan kasus tersebut,” paparnya.
Dengan tegas pula Supyadi juga memberikan kejelasan dari beberapa saksi yang ada ditempat kejadian pihaknya dituduh memprovokasi Bawaslu untuk emosi sehingga melakukan sikap arogansi.
“Itu jelas mengajak bertengkar (carok) kami diluar. Itu pengertiannya sudah jelas, dia menunjuk tempat. Bahkan lain daripada itu, kami ini dikatakan memprovokasi oleh oknum ketua Bawaslu. Padahal kami mengonfirmasi perkembangan kasus tersebut,”
Sementara itu, Anwar Noris selaku ketua Bawaslu Sumenep membantah dengan tuduhannnya mengajak berkelahi masyarakat Kepulauan Masalembu saat mengkonfirmasi kasus yang tersebut.
“Itu kita kan diprovokasi dari awal. Saya tidak ada nantang carok. Saya cuma bilang ayo jangan ramai di kantor, ayolah sama-sama menghargai,” katanya.
Dia juga menambahkan, bila dirinya tidak pernah menantang berkelahi (carok) sebagaimana yang telah diberitakan dibeberapa media.
“Kepada teman-teman yang lain, saya tidak pernah bersikap kasar, karena kamarin di provokasi makanya saya nyuruh keluar, bukan untuk berkelahi,” timpalnya. (MR/NR)