maduraindepth.com – Keberadaan Belanda di Indonesia selama 3,5 abad pada masa penjajahan ternyata meninggalkan banyak peninggalan di bumi pertiwi. Salah satunya adalah bangunan kuno yang berada di Desa Krampon dan Desa Ragung, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Di Desa Krampon terdapat sisa bangunan Belanda berupa waduk penampungan air. Bangunan ini merupakan bagian dari bangunan pompa air atau filterasi air. Pada masa penjajahan Belanda, bangunan ini berfungsi sebagai sentra aliran air yang dialirkan kepada penghuni perumahan PN Garam untuk kebutuhan hidup maupun bercocok tanam.
“Kalau musim kemarau, air yang di penampungan ini masih digunakan oleh warga sekitar untuk mencuci, meskipun tandon air ini sudah tidak aktif lagi,” kata Muhammad Ali warga sekitar yang juga mengaku sempat menyaksikan sendiri saat tandon air peninggalan Belanda tersebut masih aktif dalam proses filterisasi, Sabtu (9/8) lalu di lokasi.
Banyak hal yang telah dilakukan oleh pihak Belanda kala itu. Mulai dari berkebun, pengepresan/mencetak garam hingga gudang tenun. Sehingga Belanda sempat memberikan kontribusi besar kepada daerah ini dengan cara memberikan pembekalan dan pengetahuan bagi warga pribumi.
“Jadi keberadaan Belanda di sini kala itu tidak hanya menjajah, akan tetapi juga mengelola semua potensi yang ada dengan baik, memberikan pembekalan dan pengetahuan kepada masyarakat pribumi bagaimana dapat membekali diri untuk menjalani hidup,” tambahnya.
Dijelaskan Ali, dulu Desa Krampon merupakan kota pertama yang ada di Kabupaten Sampang. Sementara di pusat Kota Bahari kala itu masih belum ada penerangan (listrik) dan jalan belum diaspal.
“Dulunya kota pertama sebelum Sampang kota sendiri belum ada listrik dan jalan yang masih bebatuan,” ucap dia. (RIF/MH)