maduraindepth.com – Sering kali orang yang ada di titik paling dasar adalah orang yang paling malu minta bantuan. Dan itu harus dilakukan dengan gerakan yang paling lembut.
Dari fenomena inilah, H. Abdulloh Faqih seorang diri menggagas gerakan yang diberi nama “Arangkak Lolelo”. Nama tersebut bukan tidak punya alasan.
“Gerakan ini merupakan gerakan paling dasar dari kita yang sudah mulai menapaki horizon kehidupan,” ujarnya saat diwawancarai wartawan maduraindepth.com, Ahad (4/10).
Arangkak lolelo merupakan gerakan sosial yang bergelut di bidang bantuan barang-barang bekas layak pakai. Utamanya berupa pakaian untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Lalu pakaian tersebut diperoleh dari mana dan siapa?
“Saya hanya mediator, saya mengumpulkan pakaian bekas mulai dari saudara, tetangga, teman dan siapapun yang memberi tetap saya terima, kemudian saya distribusikan kepada orang atau warga yang saya kira sangat membutuhkan,” ucapnya menjawab pertanyaan wartawan maduraindepth.com.
H. Abdulloh Faqih merupakan warga Sreseh yang memiliki kebiasaan bergaul dengan masyarakat semua kalangan tanpa mengenal batas sosial. Karena itu, dia sering mendapati dan bahkan melihat sendiri warga yang kurang beruntung.
“Aksentuasinya adalah share dan diskusi tentang apa yang dibutuhkan oleh pihak ketiga. Sehingga charity ini bisa sinkron dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kecil,” imbuhnya.
Tidak hanya fokus di kawasan Sreseh saja. Dimanapun ada yang mau mengirim pakaian bekas tetap dia terima. Begitu pula dengan orang yang membutuhkan atau yang akan dibantu.
“Bebas, dari daerah mana saja tetap saya terima, dan saya juga membebaskan kepada warga mana saja yang membutuhkan,” akunya.
Kedepan, dia berharap bukan hanya pakaian bekas saja yang bisa didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.
“Kedepan, semoga bisa membantu dengan pakaian baru alias bukan barang bekas lagi dan Nama Arangkak Lolelo ini, semoga selaras dengan namanya Lolelo, Istilahnya down to the earth atau membumi,” pungkasnya. (Syah/MH)