maduraindepth.com – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengapresiasi acara Musyawarah Daerah (Musda) ke VI yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sampang di pendopo Trunojoyo, Senin, (14/12). Menurutnya, optimalisasi kinerja majelis ulama Indonesia dalam mempertahankan aqidah dan syariah disetiap dimensi kehidupan sehari-hari merupakan tema yang sangat tepat.
“Tentunya ini merupakan tema yang sangat bagus, karena sebagai perwakilan para ulama tentunya MUI membawa aspirasi dari seluruh ulama yang ada di kabupaten Sampang,” kata H. Slamet Junaidi dalam sambutannya.
Bupati yang akrab disapa H. Idi ini menyampaikan, MUI Sampang telah mewakili apa yang menjadi kemauan para ulama di Kabupaten Sampang. Saran dan masukan kepada pemerintah daerah (Pemda) dalam membangun Sampang kedepan tentu sangat dibutuhkan. Sebab, lanjut dia, sejak memimpin Sampang, dirinya selalu bersinergi dengan para ulama.
“Kami berharap antara ulama dan umaro ada sinergi, ada kebersamaan dan ada persatuan persepsi untuk membangun kabupaten Sampang yang sebenarnya,” harapnya.
Menurut Bupati, dalam membangun Sampang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri, tetapi harus saling bergandengan tangan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk dengan para ulama.
“Banyak hal yang harus kita benahi, ada benang kusut yang perlu kita urai bersama, termasuk sebaran narkoba. Itu tugas kita bersama, bukan hanya tugas pihak kepolisian saja,” tegasnya.
Karena itu Bupati berharap ada kebersamaan dan kesinambungan antara ulama dan umaro di Sampang.
“Kepada para ulama, mari bantu kami dalam membangun Sampang ini. Jika kita memiliki niat dengan kerja tulus maka apa yang kita rencanakan di tahun 2021 akan terlaksana,” pintanya.
Terpisah, ketua MUI Kabupaten Sampang KH. Bukhori Maksum menjelaskan, Musda ke VI MUI merupakan kegiatan yang dilakukan lima tahunan. Dalam Musda ke VI ini juga dilakukan pemilihan ketua dan pengurus MUI Sampang periode Tahun 2020-2025.
“Dalam hal ini merupakan pemilihan pengurus yakni ketua umum, sekretaris umum dan seluruh perangkat-perangkatnya, kurang lebih empat puluh orang,” jelasnya.
Dikatakan, dalam Musda tersebut pihaknya telah menunjuk tim formatur sebanyak sembilan orang. Diantaranya 2 pengurus lama, 3 orang perwakilan kecamatan, 1 orang perwakilan MUI pusat, 1 orang dewan penasehat dan 1 orang dari ormas. “Jumlah semuanya sembilan orang,” tandasnya. (RIF/AW).
