maduraindepth.com – Budayawan, akademisi, tokoh, pejabat daerah, paguyuban, hingga masyarakat umum ikut menyemarakkan Haul dan Jamasan Keris Aeng Tong-tong serta Pusaka Keraton Sumenep, Rabu (26/7). Pagelaran tradisi yang berlangsung di Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Sumenep itu merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di desa para Mpu tersebut.
Selain haul dan jamasan, pada kesempatan itu juga dilaksanakan talk show yang membahas seputar pusaka keris. Talks how itu menghadirkan Tokoh Sesepuh Keraton Sumenep, RB Abdurrahman, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep, Salamet Wahedi, dan Konten Kreator Sumenep Tempo Dulu, Faiq Nur Fikri.
“Memang ada yang beda tahun ini. Jadi, selain haul dan jamasan, kami juga mengadakan talk show. Tujuannya, sebagai edukasi kepada generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa,” jelas Panitia Haul dan Jamasan Keris Aeng Tong-tong serta Pusaka Keraton Sumenep, Ika Arista.
Perempuan yang akrab disapa Mpu Ika itu menyebut, ada 10 pusaka yang dilakukan penjamasan. Terdiri dari 5 pusaka leluhur Aeng Tong-tong dan 5 pusaka Keraton Sumenep. Dia menerangkan, ada empat tahapan penjamasan. “Mulai dari, mantra tentang air dari tujuh sumur, mantra tentang pensucian, mantra pengembalian energi, serta perlambangan keris dengan warangkanya,” kata Mpu Ika.
Ketua Panitia Jamasan, Dodik Laili Fitrah menambahkan, usai haul dan jamasan, Kamis (27/7) besok, akan dilanjut pagelaran kirab pusaka Keraton Sumenep. “Besok puncak acara. Kirab budaya ke Keraton Sumenep. Acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur,” tuturnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sesepuh Keluarga Bangsawan Keraton Sumenep, RB Abdurrahman memperkenalkan sejumlah pusaka Keraton Sumenep yang dijamas. Termasuk memaparkan mengenai histori dari pusaka-pusaka tersebut. Seperti pusaka Megantara, Pangantan, Cena Mabuk, dan lainnya. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI