Edukatif, Pemkab Sumenep Libatkan Pelajar saat Kirab Pusaka Keraton

Kirab pusaka keraton sumenep
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo (tengah) menerima penyerahan keris pusaka yang sudah dijamas di Pendopo Keraton Sumenep, Selasa (16/7). (Foto: Arif/MID)

maduraindepth.com – Ritual jamasan pusaka Keraton Sumenep di Bujuk Agung, Dusun Duko, Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi sudah dilaksanakan pada Senin (15/7). Keesokan harinya, Selasa (16/7), para Empu Aeng Tong-tong bersama masyarakat menggelar kirab penyerahan pusaka kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di pendopo keraton setempat.

Bupati Fauzi menjelaskan, bahwa dalam prosesi kirab pusaka tersebut, semua masyarakat yang mengantarkan pusaka, memakai baju adat Keraton Sumenep. Bahkan di samping itu, warga juga membawa sayur mayur hasil panen sebagai ungkapan rasa syukur.

banner 728x90

“Pemerintah daerah bersama masyarakat mengadakan kegiatan ini, untuk melestarikan budaya dan tradisi agung yang dimiliki Kabupaten Sumenep,” ungkapnya usai prosesi penyerahan pusaka keraton, Selasa (16/07).

Sehubungan dengan itu, Bupati Fauzi mengajak masyarakat untuk terus melestarikan kekayaan budaya dan tradisi yang sudah ada sejak masa dahulu. Salah satunya, yakni seperti pelestarian pusaka keris khas Sumenep yang telah menjadi warisan budaya tak benda.

“Semua elemen masyarakat, utamanya generasi muda, harus bisa menjaga dan merawat warisan tradisi leluhur seperti pusaka keris ini. Sehingga tetap lestari dan tidak tergerus oleh perubahan zaman,” terangnya.

Mengenai upacara penyerahan pusaka keraton kepada Bupati Sumenep, dilakukan langsung oleh salah satu Empu Aeng Tong-tong. Sedangkan, menandai berakhirnya ritual jamasan dan upacara penyerahan pusaka keraton, dilakukan penarikan Topa’ Lobar.

Baca juga:  Meski Lahan Disengketakan, Pasar Bringkoning Tetap Setor PAD

Pada pelaksanaan ritual jamasan dan penyerahan pusaka keraton, Pemkab Sumenep melibatkan para pelajar. Hal itu, sebagai upaya pemerintah untuk memberikan edukasi terhadap generasi muda. Sehingga, dapat mengetahuan serta memahami terkait kekayaan budaya dan tradisi yang ada di Kota Keris.

“Kami melibatkan pelajar pada kegiatan ini, guna membangun kesadaran kepada generasi muda untuk mencintai budaya dan tradisi leluhur,” pungkasnya. (bus/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *