Atlet Catur Penyandang Disabilitas asal Sampang Dapat Reward dari Gubernur Jatim

Atlet Catur Disabilitas
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada Muhlis, atlet catur asal Sampang, Kamis (10/11). (Foto: IST)

maduraindepth.com – Prestasi yang diraih Muhlis, atlet catur penyandang disabilitas asal Kabupaten Sampang, Madura, patut diapresiasi. Pria 24 tahun itu telah banyak mengantongi prestasi, mulai dari tingkat regional hingga nasional.

Tahun 2021 saja, dia berhasil meraih empat medali di cabang olahraga catur saat Peparnas Papua. Muhlis mewakili kontingen Jawa Timur (Jatim) setelah lolos seleksi tingkat daerah dan menjalani pemusatan latihan di Surabaya.

banner 728x90

Pada momen Hari Pahlawan Nasional, Muhlis mendapat reward dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebesar Rp 340 juta, Kamis (10/11) lalu. Reward itu diberikan sebagai bentuk penghargaan, karena telah membawa nama baik dan membanggakan Jatim di kancah nasional.

Seketaris Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Sampang, Toriq mengaku bangga terhadap salah satu atlet binaannya itu. “Semoga reward yang diberikan kepada Muhlis oleh Gubernur Jawa Timur memacu semangat untuk terus berlatih agar prestasinya lebih baik,” ujarnya, Ahad (13/11).

Diterangkan, pada 16 November 2022 mendatang, Muhlis akan kembali bertanding di Bekasi. Kemudian kembali bertanding pada 20-30 November 2022 di Paperda Jakarta mewakili Jawa Timur.

“Begitupun hal yang membanggakan Sampang dan Jawa Timur, Muhlis akan mewakili atlet Tuna Rungu di Eropa tahun 2023 nanti,” terangnya.

Terpisah, Wakil Sekretaris National Paralympic Comitee Indonesia ( NPCI) Jawa Timur, Roy Agustinus Soselisa mengatakan, sepanjang NPCI Jawa Timur berdiri sejak lebih dari 30 tahun yang lalu, baru kali ini besaran bonus yang diterima oleh atlet disabilitas setara dengan atlet non-disabilitas yang berada di bawah naungan KONI Jawa Timur. Menurut dia, hal ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan tidak ada perbedaan lagi antara atlet disabilitas dengan non-disabilitas.

Baca juga:  Remaja Disabilitas Asal Desa Rubaru Sumenep Butuh Uluran Tangan

“Saat ini kesetaraan itu benar-benar telah terwujud,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *