maduraindepth.com – Pangsa pasar buah-buahan cukup besar saat ini. Khususnya, komoditas pisang menjadi peluang besar bagi petani untuk meningkatkan usaha tanam. Baik dari segi kuantitas, kontinuitas maupun kualitas.
Oleh karena itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep melakukan pengembangan pisang cavendish di Pulau Gili Iyang. Sekaligus, pengembangan tanaman holtikultura itu menjadi pelengkap destinasi wisata kesehatan pulau oksigen terbaik di dunia tersebut.
Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto menyampaikan, terdapat 1.500 pohon pisang cavendish di Pulau Gili Iyang yang telah sukses panen perdana. Ribuan pohon pisang itu ditanam di tanah seluas satu hektare oleh petani binaan DKPP Sumenep. Dia mengapresiasi semangat dan kegigihan petani yang sukses menanam pohon pisang cavendish tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kepada petani yang sukses menanam pisang cavendish, yang akan kita jadikan pilot project sentra pengembangan pisang unggulan,” ujarnya, Senin (19/9).
Arif memaparkan, dengan suksesnya petani di kepulauan Gili Iyang menanam pisang cavendish akan menjadi motivasi bagi petani lainnya di kabupaten Sumenep. Pihaknya mengaku akan terus mendorong para petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya.
“Ini merupakan sebuah usaha yang bagus dari petani,” tutur Arif.
Menurut dia, panen pisang cavendish perdana tersebut merupakan bukti keberhasilan program DKPP Sumenep. Khususnya di bidang pengembangan pisang cavendish. Pihaknya menargetkan pangsa pasar pisang itu bisa tembus go internasional
“Untuk ekspor luar negeri sudah kita rencanakan, yang jelas itu menjadi target utama kita. Karena uji coba tanam di Pulau Gili Iyang alhamdulillah sukses. Untuk memenuhi kebutuhan ekspor, program penanaman pisang cavendish akan diperluas lagi,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Arif, penjualan hasil panen pisang cavendish untuk wilayah regional dari awal sudah bekerjasama dengan PT NAB Agriculture. Sehingga, petani tidak perlu khawatir mengenai penjualan pasca panen.
“PT NAB siap membeli langsung untuk dipasarkan keberbagai swalayan dan supermarket diberbagai kota di Indonesia,” terangnya.
Sementara itu, Owner PT NAB Agriculture, Ipung Alfahrobi membenarkan perihal kerjasama dengan DKPP Sumenep. Diterangkan, PT NAB siap membeli berapapun banyak hasil panen pisang cavendish.
“Untuk pasar penjualan pisang, PT NAB sudah kerjasama dengan perusahan di Surabaya, Bali, Jakarta sampai Papua dan kota-kota besar lainya,” pungkasnya. (*)