12 Tahun Menabung, Tukang Becak di Sampang Naik Haji

Holili Addrae Sai (60), tukang becak yang akan berangkat haji tahun ini. (Foto : Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Holili Addrae Sai, (60), warga Jalan Permata, Kelurahan Banyuanyar, Sampang, Madura tahun ini akan berangkat haji. Kesehariannya lelaki yang akrab disapa Holili ini bekerja sebagai tukang becak.

Sejak tahun 2011 Holili dan istrinya, Busideh, mendaftar sebagai calon jamaah haji. Namun duka menyelimuti dirinya, dalam masa tunggu haji, sang istri terlebih dahulu tutup usia dan meninggalkannya.

banner auto

Meski harapannya untuk naik haji bersama istrinya pupus, namun Holili tetap semangat. Ia bekerja keras mengayuh becak demi menggapai cita-citanya, berangkat ke tanah suci.

“Alhamdulillah tahun ini saya ditetapkan berangkat ke tanah suci,” ucapnya, Rabu (15/6).

Dirinya tak menampik, selain atas panggilan Allah, peran almarhumah istrinya sangatlah besar dalam mewujudkan mimpinya guna menunaikan rukun Islam yang ke 5. Ia menilai Istrinya teramat telaten menyisihkan sepeser rupiah hasil peluhnya hingga bisa naik haji tahun ini.

“Saya terus bekerja keras memeras keringat mengayuh becak setiap hari, tapi didukung almarhum istri saya yang telaten menyisihkan sedikit demi sedikit uang sisa dari kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkapnya.

Mengenang perjuangannya bersama sang istri, Holili sesekali tak kuasa menahan tangis. Ia terus menceritakan kisah almarhumah yang mengajak, menguatkan, dan meyakinkannya untuk mendaftar haji meski dengan kondisi ekonomi yang ala kadarnya.

Baca juga:  Ratusan Knalpot Brong Dipotong Jadi 4 Bagian, Kapolres Janji Tindak Penjualnya

Dalam sehari, Holili mendapatkan uang Rp 30 sampai Rp 50 ribu dari menarik becak. Untuk menambah pengahasilannya, ia juga bekerja sebagai kuli angkut ikan dengan penghasilan yang tak menentu.

“Tetapi semasa hidupnya, istri saya rajin menabung dan membelikan beberapa gram mas,” ucapnya.

Hingga suatu ketika, Holili dan istrinya mendapatkan arisan. Ia kemudian memutuskan untuk menjual semua barang-barang yang selama ini dikumpulkan untuk biaya pendaftaran haji.

“Mulanya sempat ragu, namun almarhumah istri kembali menguatkan dan meyakinkan saya untuk daftar haji. Waktu itu istri saya hanya bilang, niat saja insyaallah siapa tahu Allah mengasihani dan dicukupkan,” tuturnya.

Becak milik Holili Addrae Sai, calon jemaah haji asal Kabupaten Sampang. (Foto: Alimuddin/MI)
Niat Menghajikan Sang Istri

Bermodal keyakinan, akhirnya kedua pasangan suami istri itu mendaftar haji pada 2011 silam. Namun ditengah perjuangan menunggu panggilan haji, istrinya meninggal dunia pada 2019 karena sakit, sebelum pelunasan biaya haji pada tahun 2020.

“Alhamdulillah doa kami dikabulkan bisa berangkat Haji tahun ini meski istri saya sudah meninggal, tapi niat saya tetap haji bersama istri,” katanya.

Holili sempat menawarkan kedua anaknya untuk mengganti porsi haji ibunya, namun keduanya menolak. Sehingga Holili memilih mengambil tabungan haji almarhumah untuk dipergunakan sebagai biaya menghajikan mendiang istrinya di tanah suci.

“Uang itu untuk haji badal istri saya karena di tanah suci harus bayar orang untuk menghajikan. Mohon doa semoga saya dan istri dijadikan haji mabrur,” tutupnya.

Baca juga:  DPRD Minta Pemkab Batalkan Aturan yang Mewajibkan ASN Beli Baju Adat Khas Sampang

Sekedar diketahui, rombongan jamaah haji asal Sampang akan diberangkatkan pada Kamis 16 Juni 2022 pagi. Setiap kali mengikuti pembekalan dan manasik, Holili selalu datang menggunakan becaknya.

“Karena becak itu satu-satunya kendaraan yang dimiliki kami. Jadi jalani saja dengan ikhlas,” pungkasnya. (Alim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto