Warga Kepulauan Kangean Mengeluh, KM DBS III Kembali Gagal Berlayar

Istimewa

maduraindepth.com – Kapal Motor (KM) Dharma Bahari Sumekar (DBS) III kembali gagal melayani rute pelayaran dari Pelabuhan Kalianget menuju Pulau Kangean.

Pasalnya, kapal yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur itu, tak hanya satu kali gagal melayani pelayaran.

banner auto

Diketahui, KM DBS III yang gagal berlayar pada hari Rabu (22/1/2020) lalu, seharusnya berangkat dari Pelabuhan Kalianget pukul 18.00 WIB sore. Dilanjutkan, kapal kembali gagal berlayar pada hari Minggu (26/01) kemarin.

Hari ini, kapal kembali gagal berangkat hari ini, Rabu (29/01). Sesuai jadwal, seharusnya kapal berangkat tepat pukul 18.00 WIB sore ini. Namun, informasi yang diterima media ini, kapal kembali tidak akan berangkat menuju Pulau Kangean.

Saat dikonfirmasi, Ketua Forum Pemuda Kepulauan Sumenep Bersatu (FPKSB), Abror Muhlasin, menyayangkan gagal berangkatnya KM DBS III tersebut. Hal itu mengakibatkan sejumlah penumpang yang hendak pulang ke Kangean dirugikan.

“Banyak keluhan dari masyarakat bahwasanya, gara-gara DBS III tidak berangkat banyak orang yang lagi-lagi tidak bisa pulang ke Kepulauan, sampai berapa hari menginap di Sumenep,” ucap dia dengan kesal, Rabu (29/1).

Gagalnya KM DBS III berlayar dinilai merugikan masyarakat kepulauan, terutama disektor ekonomi. Masyarakat yang gagal pulang, harus merogoh gocek lebih banyak lagi di Sumenep.

Baca juga:  Dua Kecamatan Di Sumenep Diterjang Puting Beliung

Mulai dari konsumsi, hingga penginapan. Selain itu, perekonomian di Pulau Kangean sendiri pun dibuat amburadul.

“DBS I itu kan kecil. Muatan barang kan sedikit. Sedangkan kalau DBS III berlayar ke kepulauan, tempat barang itu besar. Bahan-bahan pertokoan itu banyak yang dikirim ke kepulauan. Kalau DBS III tidak berangkat, perekonomian di Kangean juga amburadul. Stok barang sedikit, permintaan banyak,” terangnya.

Bahkan, dia menilai PT Sumekar Line dirasa gagal dalam mengelola perkapalan di Sumenep. Hal itu dianggap PT Sumekar Line belum bisa memberikan pelayaran prima pada masyarakat kepulauan.

“PT Sumekar gagal mengelola kapal. Ini kan sudah menyiksa masyarakat kepulauan ketika tidak berlayar. Biasanya jadwalnya berangkat sekarang, tidak berangkat. Kan ini sudah merugikan untuk perekonomian atau masyarakat kepulauan,” paparnya.

Sementara itu, Humas PT Sumekar Line, Eko Wahyudi, membenarkan jika KM DBS III beberapa kali gagal berangkat ke Pulau Kangean. Dia menyebut, kegagalan itu disebabkan karena masalah administrasi yang belum terurus.

“Kami mohon maaf. Kapal itu gagal berangkat karena ada izin yang masa berlakunya sudah habis. Tapi sekarang sudah dalam proses perpanjangan oleh direksi,” kata Eko.

Sementara itu, Direktur PT. Sumekar Line masih belum bisa memberikan komentar perihal tersebut.

“Sebentar saya masih di temui tim audit,” singkatnya saat dihubungi melalui sambungan selularnya. (MR/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto