maduraindepth.com – Sejumlah ulama dan habaib menggelar aksi damai dengan tuntutan bubarkan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di depan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Sampang, Madura, Senin (26/6). Tuntutan itu disampaikan ratusan massa aksi yang mengatasnamakan Forum Umat Islam Bersatu Madura.
Diketahui, aksi turun jalan ini pengecaman atas persoalan yang telah ramai belakangan ini. Yakni, kontroversi dugaan penyimpangan ajaran agama di Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Sejumlah Habaib dan Ulama di Kabupaten Sampang mendesak pemerintah untuk menutup dan bubarkan Ponpes Al Zaytun itu secara permanen. Terutama, kepada Kemenag Sampang agar turut andil, melangkah cepat dan tegas menyikapi dugaan penyimpangan ajaran di Ponpes tersebut.
“Kami meminta agar ada penutupan Ponpes Al Zaytun secara permanen, serta penyitaan asetnya untuk negara,” ucap salah satu orator aksi, Agus Efendi.
Pihaknya menilai, Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al Zaytun telah menyebarkan ajaran menyimpang. Seperti mencampur laki-laki dan perempuan dalam satu shaf sholat berjamaah.
Kemudian, mengajarkan cara adzan yang tidak sesuai petunjuk Nabi Muhammad SAW. Seperti gerakan tangan dan menghadap ke arah jamaah bukan ke arah kiblat, serta mengajarkan nyanyian salam Yahudi.
“Ada lagi ajaran seperti menyandarkan pendapat-pendapat menyimpangnya kepada ‘Madzhab Soekarno’, padahal Soekarno bukan ahli Fiqih yang mempunyai otoritas dijadikan rujukan keagamaan,” tegasnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Kantor Kemenag Sampang, Abdul Wafi menjelaskan, para Habaib dan Ulama menuntut dan menginginkan Kemenag Sampang agar menyampaikan tuntutan itu ke Kemenag RI. “Kami menyanggupi untuk menyampaikan sikap dan tuntutan dari demonstran, dengan cara mengirim surat melalui kantor wilayah Kemenag Jatim, untuk disampaikan ke Kemenag RI. Terdapat 6 tuntutan dan 12 sikap tegas Ulama untuk penolakan terhadap ajaran menyimpang di Ponpes Al-Zaytun,” pungkasnya. (Alim/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini