Tunggu 399 Tahun, Akhirnya Kabupaten Sampang Miliki Baju Adat Khas

Baju adat sampang
Bupati Slamet Junaidi saat mengenakan baju adat hasil buatan tim perumus baju adat Sampang. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Kabupaten Sampang, Madura, harus menunggu 399 tahun untuk memiliki baju adat sendiri. Pasalnya, Kota Bahari ini sejak dulu belum memiliki pakaian adat hingga mengadopsi baju khas daerah lain dalam setiap penggelaran hari besar.

Kepala Disporabudpar Sampang, Marnilem menyampaikan, sejak dulu Kota Bahari belum memiliki baju adat. Tetapi, pernah berinisiatif ingin membuatnya, namun tidak sampai melakukan kajian dan penelusuran secara mendalam.

“Saat ini Kabupaten Sampang sudah punya baju adat sendiri, dan ini merupakan sejarah untuk Kota Bahari,” singkatnya, Selasa (6/12).

Dia menyebut, sumber referensi yang dijadikan contoh dalam pembuatan baju adat khas Sampang ini, mengambil dari baju yang pernah dipakai Raden Prasena saat kerajaan Mataram.

“Kami ambil referensi baik dalam bentuk buku, peninggalan, maupun sumber lainnya. Untuk model bajunya warna hitam pinggirannya dihiasi warna kuning emas, untuk bawahan pakai samper batik asli Sampang dan pakai songkok batik,” terangnya.

Marnilem menambahkan, selama ini banyak masyarakat mengenakan baju Sakera dan Marlena. Padahal, kata dia, pakaian tersebut bukan merupakan baju khas Sampang, karena di Kota Probolinggo dan Pasuruan juga memakainya.

“Dari pengalaman itu kami mulai sadar, Sampang harus punya baju adat khas sendiri supaya tidak dianggap meniru daerah lain,” katanya.

Usut punya usut, sambung Marnilem, baju adat Sampang ini muncul dari inisiatifnya sendiri sejak 2021 dan dilaunching di hari jadi Sampang ke 389. Namun, sejak itu tidak sedikit orang memprotesnya lantaran meragukan sumber yang akan dijadikan rujukan.

“Banyak orang menilai rencana buat baju adat khas Sampang itu dari mana sumbernya, jadi awalnya kami hanya mengira-ngira saja dan diprotes banyak orang,” terangnya.

Namun, sejak itu pihaknya mulai berbenah untuk lebih serius bikin baju adat Sampang, merasa dirinya takut dianggap mengambil keputusan sendiri. Akhirnya, pada 2021 dia bikin tim perumus baju adat khas Sampang.

Diantara tim perumus yang ada, pihaknya melibatkan ahli budaya, sejarawan, akademisi, baju batik, dan media untuk diundang terlibat dalam pembuatan baju khas Kota Bahari.

“Karena baju ini selamanya dipakai, maka kami lakukan kajian secara mendalam terhitung sejak Februari sampai November 2022,” jelasnya kepada maduraindepth.com.

Diketahui, baju adat khas Sampang ini rencananya akan dikenakan penjabat pemerintah daerah saat bertepatan di hari jadi kabupaten Sampang ke-399 pada 23 Desember 2022. “Dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi kepada ASN di Kabupaten Sampang dan dilaunching pada 17 Desember di Pendopo Trunojoyo Sampang,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto