maduraindepth.com – Program Studi (Prodi) Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja (UNIJA) Sumenep melaksanakan praktek kerja lapang (PKL) ke lokasi Integreted Area Development berbasis perhutanan sosial di Kabupatan Lumajang. Praktek kerja lapang yang dilaksanakan selama tujuh hari tersebut diikuti sebanyak 39 mahasiswa semester VI Prodi Agribisnis.
Dekan Fakultas Pertanian UNIJA, Isdiantoni S.P., M.P., menjelaskan, kunjungan lapang tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan wawasan bagi mahasiswa sesuai bidang keahlian masing-masing. Selama berada di Lumajang, para mahasiswa berkunjung ke lima usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS).
Lima usaha di bidang agribisnis itu meliputi UPPKS talas, pisang, kopi, kambing etawa, dan kerajinan batik. Diterangkan, pada saat kunjungan, mahasiswa mendapatkan pemaparan terkait usaha tersebut, mulai dari hulu sampai hilir.
“Semua terintegrasi, mulai dari hulu sampai hilir. Nah, ini yang bisa menjadi bekal pengetahuan bagi mahasiswa. Mulai dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran. Sehingga mahasiswa mendapat banyak pengetahuan dari praktek kerja lapang ini,” ujarnya, Senin (27/3).
Diharapkan, melalui praktek kerja lapangan tersebut nantinya para mahasiswa bisa mengadopsi dan menerapkan pengetahuan serta pengalaman yang diperoleh. Sehingga bisa bermanfaat untuk mengembangkan sektor-sektor potensial di Madura.
“Jadi mahasiswa tidak hanya mendapat pengetahuan dari bangku kuliah. bukan hanya akademik murni, tapi mahasiswa juga mendapat wawasan dengan memanfaatkan potensi di lingkungan sekitar. Kami ingin menyampaikan itu kepada mahasiswa, agar mereka bisa mengadopsi pengetahuan yang didapatkan dan dapat dipraktekkan untuk meningkatkan pendapatan dari sektor-sektor tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Sefrina Nurul Sakinah Subairi, salah satu mahasiswi semester VI Prodi Agribisnis mengaku jika praktek kerja lapang tersebut menjadi pengalaman menarik. Sebab, melalui kunjungan lapang itu dia banyak belajar, terutama dalam memanfaatkam sumberdaya alam dilingkungan sekitar untuk dikelola menjadi sumber usaha agribisnis dengan nilai pendapatan yang besar.
Selain itu, dia juga mulai memahami jika membangun usaha butuh kesungguhan dan ketekunan. Termasuk kreativitas dan inovasi menjadi sebuah tuntutan dalam membangun usaha. “Saya yakin dengan bekal ilmu dari prodi agribisnis, di antaranya dengan melakukan PKL di lokasi Integreted Area Development berbasis perhutanan sosial di Lumajang masa depan saya cerah. Menjadi interprenuer di bidang agribisnis. Membangun desa untuk Indonesia jaya,” ungkapnya.
“Prodi Agribisnis keren. PKL di lokasi Integreted Area Development berbasis perhutanan sosial di Kabupaten Lumajang memberi pengalaman berharga bagaimana membangun dan mengembangkan usaha di sektor agribisnis,” pungkasnya. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini