Tanamkan Karakter Kritis Transformatif, Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep Sarankan Maba Berorganisasi

Maba pkkmb stkip pgri sumenep
Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep saat orasi di depan mahasiswa peserta PKKMB 2024 di Kampus Taneyan Lanjang, Senin (9/9). (Foto: IST)

maduraindepth.com – Sebanyak 413 mahasiswa baru (maba) STKIP PGRI Sumenep mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024. Rangkaian acara tersebut, berlangsung selama tiga hari, mulai Senin-Rabu (9-11/9).

Melalui kegiatan PKKMB, mahasiswa yang baru masuk di Kampus Taneyan Lanjang itu, akan dikenalkan dengan kehidupan di perguruan tinggi. Terutama, berkaitan dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan semasa menjadi mahasiswa.

Ketua Panitia PKKMB STKIP PGRI Sumenep Imam Syafi’i menyampaikan, bahwa maba harus mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan serius. Supaya, dapat benar-benar memahami tanggung jawab besar yang wajib dilaksanakan ke depan.

“Gelar mahasiswa, tentu berbeda dengan siswa. Setelah menjadi mahasiswa, maka harus bisa memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa dan negara ini,” ungkapnya.

Menurutnya, mahasiswa tidak hanya memiliki kewajiban untuk mengikuti program pendidikan formal di dalam kelas. Tetapi, di samping itu ada tanggungjawab yang lebih besar untuk dilakukan. Salah satunya, mengimplementasikan secara langsung ilmu yang didapatkan di dalam kelas ke lingkungan masyarakat.

“Belajar di dalam kelas, adalah kewajiban personal bagi mahasiswa sebagai agent of knowledge. Sedangkan, mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat, adalah tanggungjawab terhadap sosial sebagai agent of change dan agent of social control,” timpalnya.

Diterangkan, untuk terpenuhinya semua tugas dan tanggungjawab tersebut, mahasiswa tidak bisa sekadar duduk manis di dalam kelas. Atau bahkan, hanya mendalami teori dengan membaca buku di dalam perpustakaan.

Baca juga:  50 Anggota DPRD Sumenep Dilantik

“Untuk memenuhi tugas sosialnya, maka mahasiswa harus berorganisasi. Sebab dengan begitu, akan lebih banyak mendapatkan peran aktif terhadap sosial di sekitarnya,” ujar Imam.

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep Noris Sabit secara tegas menekankan semua maba untuk berorganisasi. Mulai dari organisasi kemahasiswaan di internal kampus seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan himpunan mahasiswa prodi (HMP).

“Bahkan, mengikuti organisasi kemahasiswaan di luar kampus, tidak kalah penting untuk diikuti,” ucapnya.

Menurut Noris, mahasiswa yang aktif berorganisasi dipastikan mendapat banyak keunggulan. Terutama, dalam melatih karakter yang kritis transformatif. Sehingga, dapat tumbuh kesadaran atau kepedulian terhadap kemerdekaan sosial di sekitarnya.

“Sejarah telah membuktikan, bahwa mahasiswa selalu menempati garda terdepan dalam megusung cita-cita kemerdekaan bangsa dan negara ini. Sedangkan semua itu, hanya dapat dicapai dengan massa yang terorganisasi,” katanya.

Aktivis kampus itu juga mengatakan, bahwa sejak awal menyandang gelar mahasiswa di Kampus Taneyang Lanjang, dirinya tidak pernah melewatkan waktu tanpa berorganisasi. Semua itu dilakukan hanya untuk memenuhi tugas mulianya sebagai generasi yang berpendidikan.

“Betatapun berpengaruhnya seseorang, tidak akan mampu membawa perubahan jika hanya bergerak seorang diri. Untuk itu, saya mengajak semua mahasiswa agar berorgansiasi. Supaya, kita bisa bergerak bersama dalam mengusung sebuah perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini,” pungkasnya. (bus/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *