maduraindepth.com – Aksi unjuk rasa oleh ribuan mahasiswa di Kabupaten Sumenep, Kamis (26/9) untuk menolak pengesahan RU KUHP di gedung DPRD, juga diikuti siswa/pelajar sekolah. Ironisnya, siswa yang ikut serta ke jalan aspal tersebut tidak ada pembinaan dari pihak sekolah, maupun lembaga yang melindungi.
“Itu yang ikut, pasti pribadi siswa sendiri. Kalau sekolah negeri saya yakin tidak akan ada. Kecuali swasta,” kata Sugiono Eksantoso, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Jawa Timur, Jumat (27/9).
Pihaknya memastikan, siswa yang ikut serta dalam demo tersebut, bukan dari sekolah Negeri, melainkan Swasta. Selain itu, Sugiono juga menentang adanya sekolah negeri yang mengizinkan atau mengkoordinir siswa untuk melakukan aksi demonstrasi.
“Kalau nanti memang ada yang dari Negeri, kami akan panggil kepala sekolah, dan akan memberikan sanksi tegas. Yang jelas tidak akan ada,” tegasnya.
Dilain sisi, Sugiono mengatakan jika massa aksi yang melakukan unjuk rasa diklaim tidak akan ada gunanya, sebab dia meyakini bahwa kebijakan tertinggi mengenai RKUHP Terletak pada DPR RI. “Sebenarnya ngapain itu teriak-teriak disini, percuma. Karena kan yang terjadi di DPR RI, nggak ada gunanya, nggak ada artinya demo seperti itu disini,” pungkasnya. (MR/AJ)
