maduraindepth.com – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Pamekasan menjadi atensi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Sebab, jumlah penderita virus menular itu terus bertambah setiap tahunnya.
Kepala Dinkes Pamekasan, dr Saifuddin menyebutkan, angka penderita HIV/AIDS pada tahun 2022 mencapai 87 orang. Sedangkan, sejak Januari sampai Juli 2023, kasus yang ditemukan sudah mencapai 5 penderita.
“Kasus penderita HIV selalu ada dan ditemukan setiap tahun. Kami, telah menemukan kasus baru di wilayah Pamekasan,” ujarnya, Jumat (11/8).
Pihaknya menyampaikan, penderita HIV/AIDS umumnya tertular langsung melalui hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan lawan jenis, homoseksual, termasuk jarum suntik yang dijadikan alat penggunaan narkoba. Menurut dia, obat untuk penyakit menular HIV/AIDS belum ditemukan.
Bahkan, penyakit HIV/AIDS sejauh ini tidak dapat disembuhkan. “Penyakit HIV tidak dapat disembuhkan. Tetapi, hanya memperlambat perkembiakan virus yang menular,” ungkapnya.
Menurut Saifuddin, penderita HIV/AIDS dapat menular terhadap anak, remaja, dan masyarakat kelompok resiko tinggi. Warga yang tertular HIV/AIDS akan mengalami penurunan pada kekebalan tubuh dan mudah diserang jenis penyakit lain.
“Selama ini, orang yang tertular HIV biasanya kebanyakan meninggal akibat menderita penyakit sekunder,” paparnya.
Dia menambahkan, kasus penularan HIV/AIDS di wilayah Pamekasan, menjadi atensi untuk dilakukan pencegahan dan edukasi terhadap seluruh masyarakat. Khususnya bagi kalangan usia produktif pada remaja supaya mereka selamat dari virus apapun yang membahayakan kesehatan tubuh.
“Atensi Kami rutin melakukan kegiatan promotif dan preventif untuk mencegah peningkatan kasus penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pamekasan,” tutupnya. (Rafi/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI