Semarak Hari Jadi Sumenep, Masyarakat Memilih Pulang, Carto: Ini Kesalahan Saya

Hari jadi sumenep
Masyarakat saat menonton semarak hari jadi Sumenep ke-750 diluar pagar. (Foto: MR/MI)

maduraindepth.com – Semarak hari jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ke-750 berlangsung meriah dengan penonton masyarakat diluar pagar.

Masyarakat Sumenep umumnya memang menonton dari luar pagar. Sebab dari itu, masyarakat memilih untuk pulang dan tidak menyemarakkan hari jadi Kota Keris tersebut.

“Kami memilih pulang saja. Karena ini sudah bukan menjadi hari bersejarah kami. Kami yang lahir disini malahan tidak dengan leluasa merayakan hari kelahiran kota kami,” ungkap warga asli Sumenep, inisial RY, ini kepada maduraindepth.com, Ahad (28/10) malam.

Pihaknya menambahkan, jika semarak hari jadi Sumenep tersebut tidak murni hadir untuk masyarakat, khususnya putra daerah.

“Ini barangkali yang dikatakan acara khusus para pejabat, bukan untuk rakyat kecil seperti kami. Lalu buat apa anggaran besar itu, kalau bukan kami yang merasakan,” tambahnya dengan nada kesal.

Baca Juga: Dilarang Masuk ke Acara Hari Jadi Sumenep Ke-750, Masyarakat Lewat Bawah Panggung Tamu VIP

Akan hal itu, setelah dikonfirmasi, Carto, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) yang menjadi leading sektor acara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, di hari jadi Sumenep ke-750, mengaku bahwa itu adalah kesalahan pihaknya.

Hari jadi sumenep
Kepala Disparbudpora Sumenep, Carto, Saat dikonfirmasi oleh maduraindepth.com. (Foto: MR/MI)

“Sama dengan kita, sifat manusia ada yang lupa dan salah. Kekurangan ini mungkin kesalahan saya,” terangnya, diakhir acara.

Baca juga:  750 Tahun Berdiri, Rakyat Belum Jadi Perhatian Utama Pemerintah

Acara hari jadi kota Sumenep dengan anggaran yang ditaksir menelan Rp 150 juta lebih itu masih perlu banyak dilakukan evaluasi. Carto mengatakan, kedepan akan lebih melihat keinginan masyarakat, Sumenep pada umumnya.

“Kita koreksi, perbaiki, bagaimana keinginan masyarakat agar tahun depan ada video drone diluar agar bisa dilihat dan ditonton bersama masyarakat,” katanya.

Disisi lain, masyarakat juga memilih untuk menerobos masuk melewati bawah panggung undangan VIP. Namun, kata, Carto, hal itu sudah menjadi biasa, bahkan bukan kesalahan yang sangat fatal.

“Biasa kalau itu, kita butuh penonton. Pada saat acara sudah mulai, dan masyarakat ingin nonton, itu biasalah,” paparnya.

Disoal terkait anggaran yang cukup besar dalam semarak hari jadi Sumenep, Carto, menegaskan, jika pihaknya masih banyak melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga lain

“Kami tergantung biaya, anggaran itu kita butuh bantuan juga,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, acara semarak hari jadi Sumenep ke-750, dihadiri oleh para ra se-Nusantara, beberapa penampilan seperti topeng dalang, tari muang sangkal, dan lainnya, serta pawai raja bersama bupati, ikut mewarnai acara tersebut. (MR/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto