Potret Kehidupan S Sebelum Ditangkap Densus 88 di Sampang

Rumah inisial S terduga teroris sampang
Rumah inisial S di Jalan Merapi, RT 02, RW 02, Kelurahan Rongtengah, Sampang. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Beberapa fakta mengenai inisial S, yang ditangkap Densus 88 di Jalan Merapi, Kabupaten Sampang pada Kamis (13/10) lalu, mulai terkuak. Potret kehidupannya itu diungkapkan oleh atasan dan tetangganya.

Berikut Fakta Kehidupan Inisial S

1. ASN Guru SDN Rongtengah V

Inisial S merupakan warga yang berdomisili di Jalan Merapi, RT 02, RW 02, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Dia berprofesi sebagai seorang guru di SDN Rongtengah V.

Kepada maduraindepth.com, Kepala SDN Rongtengah V, Surati membenarkan, jika inisial S merupakan seorang ASN guru di sekolahnya. Ia mengaku tidak tahu jika S ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatannya dengan jaringan teroris, Jamaah Islamiyah (JI).

“Kami tidak tahu mas atas penangkapan itu, kalau info dari pihak kepolisian pelaku S masih di Mabes Polri, itu saja,” ujar Surati pada jurnalis maduraindepth.com, Senin (16/10).

Surati mengungkap, inisial S mengajar di SDN Rongtengah V sejak 22 Desember 2017. “S ngajar di kelas 6,” ucapnya. Sebelumnya, S juga pernah mengajar di salah satu SD di Kecamatan Ketapang.

“Di sekolah, (S) tidak menunjukan tingkah laku yang aneh atau mencurigakan, orangnya baik dan aktif masuk sekolah. Bahkan selalu ngingetin guru yang terlambat datang ke sekolah,” terangnya.

banner auto

2. Penampilan Biasa dan Punya Tujuh Anak

Inisial S diketahui memiliki tujuh orang anak dari seorang istri bernama Alimatus Sakdiyah, warga asal Pamekasan. Selama di Sampang, S berpenampilan seperti warga pada umumnya. Tidak ada yang menampakkan hal yang berbeda.

“Orangnya biasa saja, dia selalu ikut acara besar di sekolah dan penampilannya sama dengan warga lainnya tidak mencurigakan,” ungkap Surati.

Baca juga:  Saluran Pipa Air Depan Terminal Trunojoyo Sampang Bocor, PDAM; Proses Pengajuan Perbaikan

3. Minta Maaf Duluan

Tetangga inisal S, H. Mukid mengungkapkan, selama tinggal di Jalan Merapi, terduga teroris ini tidak pernah membuat kegaduhan. Justru dia rajin menghadiri acara undangan tetangga.

“Pelaku S jarang ngumpul, tapi kalau diundang tetangga selalu hadir dan dia rajin beribadah di masjid,” singkatnya.

Kata H. Mukid, inisial S selalu meminta maaf lebih dulu kepada warga. “Saya tahu orangnya baik, kalau soal seluk beluk atau latar belakangnya saya tidak paham betul,” tuturnya.

Aktivitas sehari-hari, sambungnya, inisial S memang mengajar. “Kalau istrinya hanya jualan jajan di rumah,” ucapnya.

4. Punya Anak Mondok di Sumenep

Inisial S, kata H. Mukid, punya anak yang dimondokkan di salah satu pesantren di Kota Keris. “Infonya dia punya anak mondok di Sumenep,” singkatnya.

5. Rajin Salat Berjemaah

Selama tinggal di Jalan Merapi, para tetangga mengenal S sebagai orang baik. Dia rajin pergi ke masjid bersama anaknya saat memasuki waktu salat berjemaah.

Inisial S, sambung Mukid, tidak pernah meminta sumbangan dalam bentuk apapun. Justru sebaliknya, dia yang membantu orang lain.

“Kalau dia bantuan orang lain itu ada,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto