Perbuatan Tidak Senonoh di Lokasi Wisata Toron Semalem Resmi Dilaporkan

Pamekasan
Foto perempuan tidak senonoh (kiri) di tempat wisata Toron Samalem. Pelapor (kanan) menunjukkan surat tanda terima lapor Polisi. (Foto: RUK/MI)

maduraindepth.com – Warganet kabupaten Pamekasan dihebohkan oleh munculnya foto aksi telanjang dada yang tampak setegah badan di tempat wisata Toron Samelem, Pamekasan. Sebuah foto perempuan yang diduga seorang model, menujukan dadanya yang masih memakai bra dengan mengakat baju yang dipakainya.

Foto tersebut mendadak viral, dimedia sosial seperti WhatsApp juga fecebook sehingga membuat pihak pengelola wisata dan warga setempat geram. Sebab itu, pemilik saham dan pihak pengelola wisata Toron Samalem bertindak tegas dengan cara melaporkan kepada pihak kepolisian.

banner auto

Informasi yang diterima, berdasarkan surat tanda terima lapor polisi nomor: STTLP/320/Xll/2019/Jatim/res/PMK, pihak pengelola wisata toron samalem secara resmi melaporkan pelaku terduga yang melakukan pemotretan pornografi di wisata Toron Samalem pada hari Kamis, Tanggal 12 Desember 2019.

Sedangkan Isi dari bukti surat tanda terima lapor Polisi, Atas nama Hasan Basri, 35, warga Kabupaten Sumenep, melapor ke SPKT Polres Pamekasan, untuk memperkarakan dugaan Pornografi yang dilakukan di tempat wisata Toron Samalem pada Hari Selasa, 10 Desember 2019.

Basri menjelaskan terpaksa melaporkan EM (inisial) yang diduga melukan aksi foto tidak senonoh ditempat wisata Toron Samelem kepada pihak polisi kerena dinilai merusak nama baik salah satu tempat wisata di Kabupaten Pamekasan tersebut.

“Setelah muncul beberapa pemberitaan atas kasus itu. Kami pihak pengelola merasa sangat tercoreng dan berdampak negatif pada wisata Toron Samalem,” jelasnya, Kamis malam,(13/12/19).

Baca juga:  Jaring Talenta Muda Sepak Bola, Askab PSSI Bangkalan Gelar Kompetisi Bupati Cup

Ia berharap pihak kepolisian dapat mengurus oknom kasus aksi foto tidak senonoh. Selain itu, pihak terlapor tidak meminta maaf atas kelakuanya kepada pengelola dan pemilik wisata Toron Samalem.

”Bahkan terlapor tidak ada etikat baik datang untuk menemui kami, baik secara langsung untuk meminta maaf,” tandasnya. (RUK/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto