maduraindepth.com – Penyaluran bantuan sosial (Bansos) di Kabupaten Sampang berupa program keluarga harapan (PKH) tersendat. Pasalnya, hingga tahun ini masih terdapat ribuan keluarga penerima manfaat (KPM) belum menerima bantuan dari kementerian sosial (Kemensos) tersebut.
Ketua Madura Development Watch (MDW) Tamsul mengungkapkan, dari tahun 2017 sampai 2019 ada sebanyak 2.603 KPM yang belum menerima bantuan.
Dari total penerima PKH tersebut, dana yang belum cair mencapai Rp. 6,7 miliar. “Itu berdasarkan data yang kami miliki,” ucap Tamsul, Kamis (1/8/209).
Tersendatnya penyaluran PKH tersebut perlu dipertanyakan. Apalagi, lanjut Tamsul, data yang ditunjukkan Dinas Sosial (Dinsos) lebih besar dari data yang dimiliki MDW.
“Ini pertanyaan besar, di Dinsos lebih besar dari data yang kami punya yaitu mencapai 2.700,” ujarnya.
Dijelaskan Tamsul, untuk Bansos PKH tersebut sebenarnya pihak Mensos bekerja sama dengan BRI untuk proses pencairan. “Segala fasilitas yang dibutuhkan oleh KPM terkait pencairan PKH seharusnya menjadi tanggung jawab BRI,” ujarnya.
Menurut Tamsul, alasan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) belum tercetak tidak logis. “Engga boleh ada alasan apapun kalau ketika persyaratan sudah terpenuhi, pihak BRI punya kewajiban mencairkan. Proses ini sudah hampir tiga tahun, seharusnya sudah selesai ini,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Amirudin mengungkapkan, persoalan ini sudah ditindaklanjuti ke pihak kementerian. Pihaknya berharap, dalam waktu dekat persoalan ini secepatnya segera selesai.
“Kendala ini karena faktor dari pusat, disamping karena ada yang meninggal, pindah alamat, sehingga ini salah satu yang terjadi di lapangan, ini terjadi bukan hanya di Kabupaten Sampang saja,” tandasnya. (MH/AW)