Opini  

Merosotnya Moral Pemuda di Era Milenial

Pemuda Era Milenial
Penulis merupakan Mahasiswi IAIN Madura. (Foto : Dok. MI)
Oleh: Khoirotul Jannah*

maduraindepth.com – Di Indonesia, khususnya di zaman millennial ini telah mengalami krisis moral yang berdampak langsung bagi perkembangan dan tingkah laku anak. Dari berbagai kalangan dan usia (anak-anak, remaja, dewasa, dan tua sekalipun) melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan aturan kesusilaan. Seperti mencuri, korupsi, penipuan, pemerkosaan atau pelecehan seksual, tawuran, bullying, pembunuhan dan lain-lain.

Setiap manusia memiliki pola pikir dan karakter yang berbeda-beda. Dengan perbedaan tersebut akan melahirkan hal positif dan hal negatif yang akan berdampak pada perilaku manusia. Karakter disini merupakan suatu implementasi dari tingkah laku dan sifat seseorang, dimana merupakan salah satu pilar penting yang akan menentukan prestasi dan pencapaian seseorang. Karena itu pemahaman mengenai pendidikan karakter ini harus mulai ditanamkan sejak dini agar menjadi dasar yang kuat bagi seseorang untuk menghadapi kehidupan dimasa mendatang.

banner auto

Oleh sebab itu, pendidikan karakter pada saat ini diimplementasikan ke dalam semua mata pelajaran. Bukan hanya diintegrasi dalam mata pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan), pendidikan agama, dan mata pelajaran lain yang relevan dengan pendidikan karakter juga terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Baca juga:  27 Step of May: Reaksi Panjang Terhadap Luka

Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang dia ambil. Tetapi akhir-akhir ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan oleh permasalahan krisis moral yang terjadi di kalangan generasi muda bangsanya. Semakin hari permasalahan mengenai krisis moral ini sudah semakin memprihatinkan. Maraknya kenakalan yang dilakukan oleh remaja yang masih duduk di bangku sekolah seperti mencontek, membolos, tawuran, pergaulan bebas, dan berbagai perilaku menyimpang lainnya merupakan bukti bahwa moral generasi penerus bangsa ini sudah sangat rusak.

Jika disebutkan secara terperinci tentang kerusakan moral yang terjadi pada generasi muda bangsa, mungkin tidak akan ada habisnya. Tetapi hal ini dapat kita rasakan secara nyata dampak yang ditimbulkan oleh krisis moral yang terjadi pada saat ini.

Faktor yang menyebabkan rusaknya moral pada generasi muda pada saat ini

1. Kemajuan teknologi,
2. Memudarnya kualitas keimanan,
3. Pengaruh lingkungan,
4. Hilangnya kejujuran,
5. Hilangnya rasa tanggungjawab,
6. Tidak berpikir jauh kedepan, dan
7. Rendahnya disiplin.

Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa maka solusinya adalah sebagai berikut:

1. Menanamkan pendidikan karakter sejak dini
Pemilihan teman bergaul dan lingkungan yang tepat,
2. Mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik,
3. Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial,
4. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam diri,
5. Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran yang diajarkan dan lain-lain

Baca juga:  Pisau dan Skematis Teroris

Oleh sebab itu menteri atau pihak terekait saat ini sedang gencar mengembangkan dan menerapkan penanaman pendidikan karakter. Karena pendidikan karakter ini merupakan alat untuk memperbaiki perilaku dan moralitas kaum muda Indonesia sebagai kaum penerus bangsa Indonesia. Tetapi bukan hanya pemerintah atau pihak yang terkait saja yang bertanggungjawab atas kerusakan moral generasi muda pada saat ini, melainkan semua masyarakat harus ikut berpartisipasi untuk memperbaiki sikap dan moral generasi bangsa, terutama para orang tua dan kerabat dekat. Karena dengan ditanamkan pendidikan karakter sejak dini, diharapkan dapat mengurangi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi dikalangan generasi muda bangsa Indonesia pada saat ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto