Lestarikan Budaya Nusantara, PSN Perisai Putih Sumenep Gelar Festival Pencak Silat

PSN perisai putih sumenep festival pencak silat tanean
PSN Perisai Putih Sumenep menggelar pembukaan festival pencak silat e-tanian di Pendopo Kafe Tanean, Sumenep, Sabtu (18/5). (PSN Perisai Putih Sumenep for MID)

maduraindepth.com – Perguruan Silat Nasional (PSN) Perisai Putih Sumenep menggelar festival pencak silat e-tanean. Kegiatan tersebut, berlangsung di Kafe Tanean, Sumenep, Sabtu (18/5).

Ketua Umum PSN Perisai Putih Sumenep Imam Syafi’i mengungkapkan, penyelenggaraan event ini bekerja sama dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI). Festival tersebut, dilaksanakan satu hari penuh, mulai pagi hingga malam.

Sedangkan, untuk pesertanya, terbagi menjadi dua kategori. Pertama, yaitu tingkat pelajar mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA) sederajat. Kategori kedua, adalah tingkat umum dari perkumpulan pencak silat tradisional se Sumenep.

“Totalnya, ada sebanyak 83 peserta yang ikut festival pencak silat ini,” ungkapnya.

Untuk peserta tingkat pelajar, menampilkan gerakan silat seni tunggal alias perorangan. Sedangkan, bagi peserta tingkat umum dari perkumpulan pencak silat tradisional, menampilkan seni ganda atau berpasangan.

Imam menjelaskan, dilaksanakannya festival pencak silat, bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia. Sebab, pencak silat merupakan kesenian asli Nusantara yang sudah ada sejak masa nenek moyang.

“Melalui festival ini, kami berharap, pencak silat bisa diminati oleh anak muda atau pelajar sampai masyarakat umum,” katanya.

Dalam festival kali ini, tidak sekadar menampilkan keindahan gerakan silat. Tetapi, juga diiringi dengan musik tradisional. Sehingga, pengunjung dapat menyaksikan secara langsung keserasian antara gerakan silat dengan irama musik tradisional tersebut.

Baca juga:  FKUB Gelar Dialog Lintas Agama, Kemenag: Di Sampang Ada Non-Muslim

“Jadi, ini adalah tuntunan sekaligus tontonan. Karena, diiringi oleh musik tradisional,” pungkasnya. (bus/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *