Insiden Kebakaran TPA Angsanah, dan Minimnya Personil Pemadam Kebakaran

TPA Angsanah berkabut hitam saat terjadi kebakaran.

maduraindepth.com – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Angsanah Kecamatan Palengaan dibakar warga, Rabu (19/6). Dugaan sementara sampah terbakar akibat percikan api kecil dari luar area TPA.

Kobaran api yang menjalar tampak begitu cepat memakan permukaan sampah. Petugas TPA tak mampu mengatasi, kemudian menghubungi pemadam kebakaran. Tiba di lokasi, personil pemadam kebakaran hanya tiga orang. Sehingga api tidak bisa diatasi dengan maksimal.

banner auto

Petugas TPA Angsanah Kutni (45) mengatakan, warga sekitar membuat ulah dengan membakar daun pohon kering yang jatuh di sekitar TPA. Diketahui bahwa disekiling TPA banyak tanaman pohon jati.

Di musim kemarau, daun pohon jati mengering. Tentu jika ada percikan api, bukan tidak mungkin akan mengakibatkan kebakaran. Bahkan bisa mengancam terhadap persoalan lain.

Menurut Kutni, sebelum api membesar, dia mencurigai ada warga yang membakar dedaunan. Namun tanpa disangka, api tersebut terbawa angin, dan membakar sebagian sampah di tengah TPA.

“Saya tegur agar tidak membakar daun pohon. Mereka merespon, lalu meminta maaf,” kata Kutni, Rabu (19/6).

Mobil pemadam kebakaran bergerak cepat ke lokasi kejadian. Awalnya ada dua tangki mobil. Namun dua tangki tersebut tak cukup untuk memadamkan api. Sehingga didatangkan mobil tangki lain.

Panik bercampur khawatir dirasakan masyarakat. Sebab personil pemadam kebakaran terlihat kewalahan. Dua sampai tiga personil ternyata tidak mampu berjalan lancar. Sampah yang menjadi arang terus mengepul mengeluarkan asap hitam.

Baca juga:  Kasus Dugaan Korupsi Gedung Dinkes Sumenep, Polisi Tetapkan Dua Tersangka

Petugas pemadam kebakaran Nanang mengakui jika pasukannya harus ditambah. Sebab setiap gejala kebakaran, kondisinya tidak sama. Jika tergolong besar, personil yang harus dikerahkan tak cukup dua sampai tiga orang.

“Sudah kami minta namun tak direspon. Semua pihak harus memperhatikannya, tanpa terkecuali usulan dewan. Jika personil sedikit, bekerja pun tidak akan maksimal,” lirih Nanang. (NR/MI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto