Kontestasi Pilkada Sumenep 2020, Genderang Politik Partai Terberai

Pilkada Sumenep 2020
Istimewa.

maduraindepth.com – Tahun 2020 telah tiba. Memasuki tahun politik ini, 19 Kabupaten/Kota di Jawa Timur (Jatim), akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, salah satunya Kabupaten Sumenep, Madura.

Direktur Eksekutif Forum Muda Demokrasi (FomDem), Rusman Hadi, memprediksi kompetisi Pilkada Sumenep tahun ini akan semakin ketat. Pasalnya, Koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selama 10 tahun memimpin Kabupaten Sumenep diprediksi akan terpecah.

“Kalau melihat dinamika yang berkembang, FomDem memprediksi koalisi PKB-PDIP akan pecah kongsi. Bahkan dua partai besar ini menjadi dua gerbong besar yang akan saling berhadapan di Pilkada Sumenep,” urai Rusman, aktivis kelahiran Sumenep ini, Jumat (3/1/2020).

Dia mengatakan, saat Pilkada 2010 PKB-PDIP berkongsi dengan duet Busyro Karim – Sungkono Siddik. Berlanjut, di Pilkada 2015 duet dua partai besar tersebut jatuh pada Busyro Karim – Achmad Fauzi.

Tercatat, koalisi Hijau-Merah itu sempat tersirat dengan mendaftarnya Ahmad Fauzi saat pembukaan pendaftaran bakal Calon Bupati (Cabup) dan Calon Cawabup di PKB. Namun Fauzi yang sempat mengambil formulir tidak melengkapi syarat pendaftaran.

Saat penandatanganan Pakta Integritas Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sumenep di kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Sumenep hanya diikuti tujuh calon, minus Fauzi.

Baca juga:  Masuk Bulan Muharram, RS Nindhita Santuni Ratusan Anak Yatim

“Secara otomatis calon yang akan direkom PKB, ya pasti diantara tujuh calon itu,” ucap Rusman.

Dari PDIP sendiri, sudah dapat dipastikan calon bupati adalah Achmad Fauzi yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep. Fauzi adalah calon paling kuat di PDIP, terlebih saat ini ia adalah Ketua DPC PDIP Kabupaten Sumenep.

Sementara, sinyal rekom PDIP untuk Fauzi juga pernah disampaikan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP, MH. Said Abdullah. Politikus PDIP ini, juga merupakan tokoh masyarakat Sumenep telah menyampaikn sinyal tersebut kepada sejumlah wartawan usai memimpin rombongan anggota Banggar bertemu Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Dardak, di Gedung Negara Grahadi, akhir 2019.

“PDIP sudah bisa dipastikan Achmad Fauzi yang saat ini Wabup. Dia yang saat ini posisinya paling kuat dan mendapat dukungan penuh dari Said Abdullah yang memiliki akses ke ketua umum,” tandas Rusman.

Saat ini, santer berkembang spekulasi Fauzi akan berpasangan dengan Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sumenep, yakni Dewi Khalifah. Politisi perempuan yang akrab disapa Nyi Eva itu bukan orang baru dikancah politik Sumenep. Bila pasangan ini terwujud, Rusman menilai ini akan menjadi pasangan yang ideal.

Pada Pilkada Sumenep 2015, Nyi Eva yang menjadi wakil dari Zainal Abidin hanya kalah tipis dengan pasangan Busyro – Fauzi.

Baca juga:  Manusia Silver yang Tenggelam Belum Ditemukan, Tim Pencari Sisir Hingga Muara Sungai

“Kalau Nyi Eva digandeng Cak Fauzi sangat mungkin, apalagi Nyi Eva juga Ketua Hanura yang saat ini punya kursi di DPRD Sumenep. Kalau itu terjadi tinggal cari dua kursi lagi untuk bisa mengusung calon. Karena PDIP memiliki 5 Kursi di DPRD Sumenep, sedang Hanura 3 Kursi,” tuturnya.

Sedangkan untuk calon yang akan diusung PKB, mantan Bendahara Umum Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jatim ini memprediksi sosok RB. Fattah Jasin (FJ) yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bakorwil Madura.

“Meski bukan kader internal, saya kok merasa Fattah Jasin punya kekuatan yang kuat untuk direkom PKB,” imbuh Rusman.

Sedang untuk PKB, kata Rusman, meski belum pasti siapa yang akan diusung, akan sangat menguntungkan bila Calon Bupatinya RB. Fattah Jasin. Sebab, FJ Birokrat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yang memiliki karir bagus, artinya memiliki pengalaman yang bagus di birokrasi.

“Itu menjadi modal yang kuat untuk maju, dalam pilkada, apalagi FJ adalah putera asli Sumenep” ungkapnya.

Sebab itu, menurut Rusman, tinggal menentukan Bacawabup saja, karena Fattah Jasin non kader PKB. Maka diprediksi Bacawabup tersebut dari kader PKB yang juga sudah mendaftar.

Untuk diketahui, tujuh nama yang mendaftar dan menandatangani Pakta Integritas Aswaja meliputi Muhammad Unais Ali Hisyam, K. Salahuddin A. Warits, RB. Fattah Jasin, Donny M Siradj, Achmad Yunus, dan Nurfitriana serta Nurfaizin.

Baca juga:  Fantastis, Anggaran Rp 6 Miliar untuk Pengamanan Pilkada 2020

“Kalau prediksi saya wakilnya dari kader PKB, kan ada beberapa nama yang daftar Kader PKB. Ada Fitriana, Kiai Unais, ada Nur Faizin. Tapi bisa juga jadi kuda hitam wakilnya dari keluarga kader PKB yang saat ini juga mendaftar di PKB,” papar Rusman.

Terpisah, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Timur, Baddrut Tamam, menegaskan, sampai ini PKB belum mengeluarkan rekom untuk Pilkada di Jatim. Kalau pun ada kabar terkait rekom PKB untuk salah satu calon di satu daerah Jatim, menurut Baddrut, itu masih sebatas rumor atau spekulasi.

“Belum ada rekom turun untuk pilkada 2020,” tegas Bupati Pamekasan ini. (MR/AJ/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto