maduraindepth.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang menggelar rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia (RI). Rapat paripurna yang berlangsung pada Rabu (16/8) itu dihadiri Bupati dan Wakil Bupati, Forkopimda, dan pejabat di lingkungan Pemkab Sampang.
Ketua DPRD Sampang, Fadol mengajak seluruh elemen pada semangat pembangunan yang harus terus ditingkatkan. Fadol memandang 17 Agustus sebagai titik tolak perjuangan bangsa Indonesia. Dia menyoroti pentingnya mengenang pengorbanan dan perjuangan para pahlawan bangsa yang telah melahirkan kemerdekaan.
“Kami mengajak seluruh elemen untuk bersatu demi mewujudkan cita-cita pembangunan di Kabupaten Sampang, sebagai bangsa yang besar kita harus percaya bahwa Indonesia di tahun 2045 jadi Indonesia emas,” ujarnya.
Bahkan dari pidato yang disampaikan Presiden Jokowi, kata dia, memberikan semangat kepercayaan diri bangsa, bahwa yang akan datang indonesia kaya dengan pemimpin, yang berani melangkah membawa kemajuan. “Banyak tokoh-tokoh nasional yang merasa pintar serta pesimis jika indonesa bisa maju, itu dipatahkan oleh pak Jokowi, kalau bangsa ini tetap bisa maju,” tegasnya.
Fadol menyebutkan, dari rasa optimis itu, khususnya Kabupaten Sampang dinilai bisa juga mengalami kemajuan. “Sampang saya sangat optimis, saya sangat optimis bisa maju,” katanya.
Sementara, Bupati Sampang Slamet Junaidi menyebut, sesuai pidato Presiden Jokowi soal stabilitas politik jelang Pemilu 2024, baik nasional, provinsi hingga daerah, pihaknya menilai masih aman dan kondusif. “Tadi disebutkan terkait pihak-pihak lain yang menilai Presiden adalah lurah dan sebagainya, tapi di Sampang sendiri tetap aman,” singkatnya.
Sebagai informasi, Presiden RI Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan menekankan, bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk meraih Indonesia Emas Tahun 2045. Presiden menyebutkan, peluang besar yang dimiliki yakni, adanya bonus demografi yang akan mencapai puncak di tahun 2030-an.
“68 persen adalah penduduk usia produktif. Di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita. Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar jika kita melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu akan kembali memilikinya,” tegas Presiden. (Alim/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI