maduraindepth.com – Peristiwa penganiayaan dengan senjata tajam yang diduga melibatkan dua kubu pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sampang, berujung pada meninggalnya salah satu pendukung. Tragedi ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah (Korda) Madura.
“Kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Jimmy Sugito Putra. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa rasa persaudaraan yang solid tidak seharusnya dikorbankan hanya demi kontestasi politik,” ungkap Veros Afif, Ketua IJTI Korda Madura Raya.
Veros menambahkan, setelah insiden berdarah tersebut, semua pihak diharapkan dapat berkontribusi untuk meredam situasi. Ia juga menegaskan pentingnya memberikan kepercayaan penuh kepada Kepolisian untuk mengusut tuntas motif di balik peristiwa tersebut dan memastikan pelaku mendapatkan sanksi yang tegas.
“Mari bersama menjaga keamanan dan ketertiban umum. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Percayakan seluruh proses hukum kepada pihak POLRI, karena saya yakin peristiwa ini sudah menjadi perhatian khusus bagi Kepolisian,” ujar Veros Afif.
Lebih lanjut, Veros juga mengimbau para jurnalis untuk turut berperan dalam mendukung kondusivitas melalui pemberitaan yang mematuhi kode etik jurnalistik. Ia menekankan bahwa karya jurnalistik harus mampu meminimalisir dampak negatif yang mungkin muncul di masyarakat.
“Dalam peliputan, saya harapkan rekan-rekan jurnalis mengedepankan kode etik jurnalistik agar karya jurnalistik yang dihasilkan tidak memicu dampak negatif di lapangan,” kata jurnalis TV ONE ini.
Sebelumnya, diketahui terjadi perselisihan antara pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang yang berujung pada insiden berdarah. Peristiwa tersebut menewaskan Jimmy Sugito Putra, yang mengalami luka bacokan di beberapa bagian tubuhnya. Insiden terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. (*/Aj)
