maduraindepth.com – Meski sudah mulai terjadi tren penurunan risiko COVID-19, pemerintah hingga kini masih bertahan dalam penegakan protokol kesehatan (Prokes). Hal tersebut dilakukan lantaran pemerintah tidak menginginkan adanya klaster baru.
Di masa pandemi yang berkepanjangan ini Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, Fadol meyakini bahwa masyarakat sudah mulai jenuh dan bosan dengan situasi COVID-19. Sehingga ada beberapa orang yang kemudian keluar rumah mencoba mencari hiburan. Bahkan pergi ke tempat-tempat ramai.
“Misalkan tempat-tempat hiburan,” ujar Fadol pada maduraindepth.com, Kamis (20/11) pagi.
Ketika mereka merasa bahwa hal itu tidak berdampak apapun pada dirinya dan keluarga atau orang-orang yang dikenalnya, sambung Fadol, mulailah timbul keraguan tentang adanya bahaya penularan atau penyebaran COVID-19. Terlebih ketika mereka mempercayai pendapat orang-orang tertentu yang meragukan keberadaan virus corona.
“Kesadaran itu biasanya baru akan muncul kembali ketika mereka melihat atau mendengar langsung dari orang yang terinfeksi virus corona dan dampaknya pada saat itu,” tandasnya.
“Biasanya, kita akan belajar dari apa yang dilakukan orang lain, ketika mereka berhasil sembuh dari penyakit COVID-19 ini. Misalnya dengan cara pengobatan tertentu atau mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi, minum obat herbal, berjemur dan berolahraga, maka orang lain akan menirunya,” sambungnya.
Kendati demikian, Fadol berharap, masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19. Dia menyarankan agar imunitas tubuh tetap terjaga.
“Termasuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, mencegah tertular dari virus itu lebih baik dari pada mengobatinya,” terangnya. (RIF/MH)