maduraindepth.com – Kasus dugaan pemotongan 15 persen dana kapitasi yang diterima pegawai Puskesmas Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, seakan buram. Pasalnya, kasus yang bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada tanggal 6 Agustus lalu itu, hingga kini terus dalam proses penyidikan.
Bahkan hingga saat ini belum ada penetapan tersangka. Meski, dalam kasus ini penyidik sempat menyeret dua pegawai Puskesmas Pragaan dan satu orang bidan desa.
Dalam konfirmasi yang didapat maduraindepth.com dari Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menjelaskan, bahwa saat ini kasus tersebut hanya tinggal menunggu gelar perkara. “Kita memang rencakan untuk diserahkan ke Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), itu saksi ahli sudah tinggal gelar perkara ini,” kata dia, pada media ini, Sabtu (30/11).
Meski akan diserahkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH), sampai saat ini Kepolisian Resort (Polres) Sumenep terus melakukan tahap penyidikan tanpa ada batasnya. “Kalau masalah kasus dana kapitasi, itu kan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)-nya dibawah 100 juta. Dana itu masih ditelusuri digunakan untuk apa, semuanya melalui konfrontasi,” ucap Widiarti.
Sedangkan, Kepala Inspektorat Sumenep, Titik Suryati menegaskan, memang hingga saat ini belum ada pelimpahan kasus yang sempat menyeret dua orang pegawai Puskesmas Pragaan dan seorang bidan desa tersebut. “Iya mungkin nunggu pemberkasannya rampung, sehingga sampai saat ini belum ada pelimpahan,” terang dia. (MR/MH)
