maduraindepth.com – Langkah bupati Slamet Junaidi mengatasi konflik Syiah di Kabupaten Sampang diapresiasi Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP RI). Apresiasi disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama KSP, Rumadi Ahmad.
Menurut Rumadi Ahmad, langkah-langkah yang ditempuh Bupati Sampang mulai dari awal hingga kembalinya Tajul Muluk beserta pengikutnya ke paham Sunni sangat luar biasa.
“Saya salut dengan langkah-langkah Bupati Sampang dalam menyelesaikan permasalahan ini. Langkah tegas yang dilakukannya merupakan langkah seorang pemimpin yang amanah,” tutur Rumadi Ahmad usai menyaksikan prosesi pengucapan ikrar penyintas Syiah Sampang kembali ke paham Aswaja, Kamis (5/11) kemarin di Sampang.
Rumadi menjelaskan, terkait ikrar kembalinya Tajul Muluk beserta pengikutnya ke paham Aswaja atau Sunni menjadi perhatian pemerintah pusat. Saat ini, kata dia, pemerintah sedang memikirkan nasib mantan penganut Syiah tersebut pasca dibaiat bisa kembali hidup normal.
“Saat ini kebutuhan mereka masih menjadi tanggungjawa pemerintah, termasuk jaminan pendidikan dan biaya hidup,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang, KH. Mohammad Itqon Bushiri. Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan bupati sangat baik.
Kyai Itqon menegaskan, terkait kembalinya penganut Syiah ke paham Sunni pihaknya sangat terbuka dan menerima perpindahan pemahaman tersebut.
“Siapa pun mereka yang ingin kembali ke Aswaja harus kita terima. Dan ini sangat baik,” ucapnya saat diwawancara wartawan maduraindepth.com, Kamis (5/11) kemarin di Sampang.
Ditanya soal bagaimana Tajul Muluk beserta pengikutnya kembali ke kampungnya, Kyai Itqon menegaskan bahwa persoalan tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat setempat. Karena hal ini, sambungnya, merupakan konflik sosial.
“Jadi harus secara kekeluargaan, mereka akan kembali kalau betul-betul. Entah apa (maksud) istilah bahasa betul-betul yang merupakan bahasa masyarakat sana,” ucapnya.
Kyai Itqon menjelaskan, pihaknya hanya sebatas menyambut baik niat baik Tajul Muluk beserta pengikutnya untuk kembali ke Aswaja. Dia menegaskan, siapa pun yang ingin kembali ke Aswaja pihaknya akan menyambut baik.
“Kami hanya sebatas membina. Kita akan rangkul kembali dengan adanya niat baik ini,” katanya.
Untuk diketahui, prosesi pengucapan ikrar yang dilakukan Tajul Muluk beserta ratusan pengikutnya dilakukan di Pendopo Trunojoyo, Sampang. Mereka berikrar di hadapan para saksi secara bergiliran. (RIF/MH)