maduraindepth.com – Juri selaku tim penilai dinilai tidak profesional dalam menentukan pemenang Lomba Branding mobil dan motor batik 2020 di Kabupaten Pamekasan. Pasalnya, dari enam pemenang lomba ada branding batik luar Madura yang dimenangkan juri, padahal syaratnya tidak boleh, Selasa (10/11) kemarin.
Kegiatan branding tersebut merupakan rentetan acara dalam rangka memperingati hari jadi Pamekasan ke-490. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Disparbud Pamekasan. Sementara lokasi lomba ditempatkan di Monumen Arek Lancor, Pamekasan.
Peserta lomba branding motor, Taufik mengatakan bahwa tim penilai sudah tidak profesional. Pasalnya, dalam persyaratan yang ditetapkan panitia mobil atau motor wajib motif berkarakter Madura.
Sementara untuk peserta yang ikut branding batik, lanjutnya, persyaratan plat nomor Indonesia, jenis mobil atau motor bebas, teknik branding stiker, wajib motif berkarakter Madura. Kriteria penilaian originalitas dan kreativitas motif, tingkat kesulitan dan estetika.
“Dari sebagian mobil atau motor yang dimenangkan itu ada batik berkarakter luar Madura. Seharusnya tim juri tidak memenangkan,” tandasnya.
Pihaknya meminta lomba di tahun yang akan datang panitia harus benar-benar selektif dalam menentukan juri. “Jadi saya minta kepada panitia kalau ada lomba lagi ngambail juri yang benar-benar paham motif batik biar tidak salah paham dalam menentukan pemenang lomba branding batik motor atau mobil,” pintanya.
Sementara Putri, panitia dari Disparbud enggan berkomentar terkait persoalan tersebut. Dia enggan menjawab pertanyaan wartawan saat dimintai klarifikasi. (RUK/MH)