maduraindepth.com – Menjelang mudik Lebaran Idul Fitri 2019, aparat kepolisian mulai memetakan 13 jalur rawan kecelakaan di Madura. Sejumlah pos pengamanan (Pospam) mulai dibangun di empat kabupaten. Bangkalan, Sampang, Pamekasan hingga kabupaten paling timur Sumenep.
Pihak kepolisian memastikan, selambat-lambatnya H-10 lebaran pembangunan pospam sudah rampung. Pospam tersebut dibangun di beberapa lokasi rawan kecelakaan atau rawan macet. Di beberapa titik rawan lainnya ada juga yang dipasang rambu dan alat peraga yang berisi imbauan.
Bagaimana apa persiapan polisi mengamankan arus mudik nanti? Berikut rangkuman wawancara dengan Kepala Satuan Lali Lintas (Kasat Lantas) di seluruh Madura.
Di Bangkalan, Minimnya Penerangan Jalan Kadi Pemicu Kecelakaan
Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Danu Anindito mengatakan, fasilitas penerangan jalan menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas. Lokasi yang minimnya penerangan ini terdapat di akses Jalan Suramadu-Tangkel. Jika pengendara melaju dengan kecepatan tinggi, resiko kecelakaan di lokasi tersebut juga sangat tinggi.
Perwira dengan tiga balok di pundak itu berharap agar pengendara yang melintas di akses suramadu untuk berhati-hati. “Caranya dengan mengurangi laju kecepatan. Ini berlaku umum, baik roda dua maupun roda empat,” tutut Danu.
Danu mencatat, ada sejumlah titik rawan kecelakaan lain selain di Jalan Suramadu-Tangkel. Yakni, di Jalan raya Burneh, Jalan raya Tanah Merah, Jalan raya Geger dan Jalan raya Blega. Keempat titik tersebut berada di jalur selatan Bangkalam. Sementara di utara, wilayah yang rawan terdapat di Jalan raya Klampis.
“Alhamdulillah situasi sampai hari ini aktivitas lalu lintas masih berjalan kondusif. Mudik masyarakat terus terpantau, pemudik juga mulai berdatangan,” kata Danu.
Menurut dia, mayoritas pemudik diketahui rata-rata menggunakan angkutan umum, seperti bus, sebagian mini bus, dan mobil pribadi. Diyakini akan membludak pada puncaknya H-1 lebaran.
Terkait dengan Pospam yang disiapkan di Bangkalan, Danu menjelaskan ada tiga jenis pos yang disediakan polisi. Di antaranya, pos pelayanan, pos keamanan, dan pos pantau. Pos pelayanan didirikan di akses Suramadu.
Kemudian empat titik pos keamanan, masing-masing di wilayah Kecamatan Kota, Tanah Merah, Blega, dan Tanjung Bumi. Dan lima pos pantau, masing-masing didirikan di lokasi-lokasi pariwisata.
142 Personel Polisi-TNI Dikerahkan di Sampang
Upaya pengamanan arus mudik juga tampak di Kabupaten Sampang. Kabupaten yang berada di sebelah timur Bangkalan ini menyiapkan 142 pasukan gabungan. Hal itu tampak saat Polres Sampang menggelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2019 pada Selasa (28/5) pagi.
“Ini dilaksanakan serentak seluruh Polres se-Indonesia, dalam rangka memberi pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat yang akan mudik melaksanakan Idul Fitri,” jelas Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman, Selasa (28/5).
Dalam Operasi Ketupat kali ini, pihaknya membangun empat pos yang terdiri dari tiga pos pengamanan dan satu pos pelayanan. “Semuanya ada 4 pos,” tuturnya.
Ketiga pos pengamanan diposisikan di tiga titik yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas (Lakalantas). Yaitu di Kecamatan Jrengik, Kecamatan Camplong dan wilayah utara Ketapang. Sementara satu pos layanan diposisikan di Monumen Trunojoyo Sampang.
Budhi menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan kelengkapan kendaraan. Jangan berbonceng lebih dari dua orang. “Jangan membawa barang-barang melebihi kapasitas,” tegasnya.
Di Pamekasan Ada Tiga Pospam Pemantau Arus Mudik
Di Pamekasan, ada tiga pospam yang bakal disiapkan polisi. Masing-masing di Jalan Tlanakan, Jalan Pasean, dan Jalan Larangan. Pospam ini akan didirikan dalam Rangka Operasi Ketupat Semeru 2019.
Operasi ketupat sendiri akan berlangsung 13 hari. Mulai 29 Mei hingga 10 Juni mendatang. Kasatlantas Polres Pamekasan AKP Didik Sugiarto memastikan polisi tidak hanya sendiri. Namun juga akan berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait.
Didik menjelaskan, hingga berita ini tayang, arus pantau mudik di Pamekasan masih berjalan lancar. Namun titik-titik rawan kecelakaan dan kepadatan perlu diketahui masyarakat.
Menurutnya, ada dua titik jalur yang menjadi atensinya, yakni di titik rawan kecalakaan dan kepadatan. Titik rawan kecelakaan berada di Jalan Ambat Tlanakan, dan Jalan Trasak Larangan. Sementara titik rawan kepadatan berada di Jalan Raya Tlanakan tepatnya di Pasar Bandaran, dan Jalan Raya Larangan di Pasar Keppo.
Pasar Tumpah Diprediksi Ganggu Arus Mudik di Sumenep
Kasatlantas Polres Sumenep, AKP Deddy Aprianto mengungkapkan bahwa, kepadatan arus lalu lintas diyakini akan membeludak di pasar tumpah. Jika ini tidak diantisipasi, maka kemacetan akan bakal mengancam.
“Kepadatan arus lalulintas untuk jelang mudik ini ini masih terfokus ke pasar tumpah, seperti di Pasar Prenduan, Pragaan,” kata Deddy.
Dari itu, titik-titik jalur tengkorak akan menjadi evaluasi dalam membangun pospam di setiap titik. Termasuk di tempat wisata. Menurutnya, setiap tahun arus mudik di Sumenep terus bertambah. Hal itu dilihat dari banyaknya pengguna kendaraan pribadi maupun hadirnya program mudik gratis.
Di Sumenep, ada 11 titik pos yang dibangun. Masing-masing berjenis tiga pos, di antaranya, pos pengamanan, pelayanan, gabungan. Selain itu, sebelas pospam yang dibangun memiliki fungsi berbeda, baik yang insidentil maupun dalam bentuk pelayanan.
“Satu pos pelayanan, empat pos pengamanan, enam pos pantau. Enam pos pantau ini yang insidentil artinya hanya yang urgen saja seperti di jalur wisata,” tutur Deddy. (NR/MH/MR)
Good news