maduraindepth.com – Festival Mangrove Jawa Timur (Jatim) II berlangsung di Kabupaten Sampang, Madura, Ahad (4/12). Kegiatan dibuka langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama pejabat pemerintah provinsi serta perwakilan kepala daerah se Madura.
Gubernur Khofifah memimpin langsung aksi penanaman ribuan bibit mangrove yang ditanam di tiga lokasi di Desa Taddan, Kecamatan Camplong. Titik penanaman meliputi Selatan Kampus Poltera, sekitar Taman Mangruf Camplong, dan di sekitar Pelabuhan Taddan.
Diketahui, pelaksanaan Festival Mangrove Jatim ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di Penunggul Mangrove Park, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Selasa (30/8/2022) lalu.
Saat sambutan, Gubernur Khofifah mengajak seluruh pihak untuk bersedekah oksigen melalui kegiatan penanaman mangrove. Menurut dia, festival semacam ini dapat menjadi referensi bagi seluruh pihak dan elemen strategis di Jatim untuk bersama-sama menggencarkan gerakan menanam mangrove.
“Tujuannya untuk menguatkan ekosistem alam dan daya dukung lingkungan,” ucapnya.
Diterangkan, saat ini semua Negara tengah menghadapi perubahan iklim global yang menyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir. Dia menyebut, mangrove memiliki manfaat untuk menekan emisi gas rumah kaca dan karbon, serta mampu menghasilkan oksigen lima kali lipat daripada pohon yang ditanam di wilayah darat.
“Saya ingin menyampaikan kepada seluruh warga Sampang, Madura dan Jatim, mari bersedekah oksigen. Oksigen yang diproduksi mangrove bisa mencapai lima kali lipatnya dari pada pohon yang ada di daratan,” terang Khofifah.
“Perubahan iklim global terus terjadi dan efeknya melanda sejumlah Negara di dunia. Ini langkah besar kita yang berdampak besar untuk menyediakan oksigen ke seluruh dunia,” sambungnya.
Dapatkan Informasi Terkini Di Sini
Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim terus melakukan upaya pemulihan ekosistem mangrove di wilayah pesisir. Hal itu perlu terus digencarkan, mengingat Jatim merupakan provinsi dengan luasan mangrove terbesar di Pulau Jawa dan Bali.
“Berdasarkan peta mangrove nasional pada 2021 yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas kawasan mangrove di Jatim mencapai 27.221 hektare,” jelasnya.
Tidak hanya penanaman mangrove saja, menurut Khofifah kegiatan ini sekaligus untuk produk hilirisasi mangrove seperti sirup, kripik, sampai batik. Hal ini tentunya beriringan dengan komitmen para Bupati/Walikota di Jatim.
“Kami berterima kasih kepada berbagai elemen dan stakeholder, baik Pemerintah Kabupaten/Kota, UPT Pemerintah Pusat, TNI, Polri, LSM, BUMD, para pegiat lingkungan hidup dan masyarakat yang intensif melakukan restorasi mangrove di sejumlah tempat Jatim,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sampang Slamet Junaidi mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran Pemprov Jatim dan menanam mangrove bersama sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan di Sampang. “Sampang daerah yang dikelilingi pantai, sisi Selatan dan Utara semuanya pesisir. Tentu kami berupaya memberikan kemajuan untuk masyarakat bersama Pemprov Jatim, salah satunya menanam mangrove bersama ini,” ucapnya.
Dia berharap, nantinya penanaman mangrove ini bisa dirawat demi kelestarian lingkungan sekitar pantai wilayah Selatan Sampang. “Mari masyarakat Sampang, kita jaga alam pesisir kita dan merawat lingkungan untuk keberlangsungan hidup di masa akan datang,” ajaknya. (Alim/MID25/*)