Fakta Tewasnya DF Mulai Terungkap, Dua Orang Ditangkap Polisi

Pembunuhan Pulau Mandangin
Jasad DF ditemukan di dalam saluran air dengan kondisi pergelangan kaki dan tangan terikat, Ahad, 10 Juli 2022. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Fakta tewasnya inisial DF, bocah perempuan usia enam tahun asal Pulau Mandangin, Sampang, Madura, mulai terungkap. Ia hilang sejak Sabtu (9/7) kemarin dan ditemukan meninggal dunia pada Ahad (10/7).

Jasad DF ditemukan di dalam saluran air. Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian lengkap. Bahkan sepasang sandal berwarna hitam terlihat berada di dekat korban. Mirisnya, jasad korban ditimbun dengan tumpukan batu bata.

banner auto
Diajak Rujakan

Sehari sebelum DF ditemukan tewas, ia sempat diajak temannya inisial AS, perempuan usia 19 tahun. Ia diajak teman yang sering main ke rumah korban dengan berjalan kaki.

Warga setempat, Joko menyebut bahwa korban sempat berada di rumahnya pada Sabtu (9/7) kemarin. Kemudian sekitar pukul 10.20 WIB, AS datang menjemput korban mengajak rujakan.

Joko yang saat itu sedang karaokean di rumahnya tidak tahu kemana DF dan AS pergi. “Infonya diajak rujakan, apalagi si korban saat itu memakai perhiasan. Tapi yang ngajak pergi malah pulang sendiri,” kata Joko pada maduraindepth.com, Ahad (10/7).

Ayah korban sempat mengira jika anaknya sedang bermain dengan teman-temannya. Namun ia mulai khawatir dan merasa ada yang ganjal karena hingga pukul 14.00 WIB DF tidak pulang ke rumah.

Ia memutuskan untuk mencari anaknya. Saat mencarinya, ia mendapat petunjuk dari warga bahwa anaknya diajak pergi oleh AS.

Baca juga:  Polres Sampang Madura Musnahkan Ratusan Minuman Keras

“Saya dapat informasi dari warga kalau anak saya sekitar Pukul 10.20 WIB pada Sabtu 9 Juli 2022 kemarin dibawa AS jalan kaki,” ujar Imroni.

Imroni bersama warga yang lain mencarinya hingga malam hari. Bahkan ia menginterogasi keberadaan anaknya kepada AS.

“Ketika saya tanya ke AS, dia bilangnya ada di jalan, kagetnya lagi saya melihat AS pakai perhiasan yang dipakai anak saya,” ucap Imroni.

Namun usaha mencari DF tidak membuahkan hasil. Hingga malam hari korban tidak ditemukan.

Kaki dan Tangan Diikat

Kakek korban, H. Rois memutuskan untuk mendatangi tempat AS diamankan dengan maksud menanyakan kembali keberadaan cucunya. Namun ia diberhentikan oleh salah seorang warga yang mengaku mengetahui dimana lokasi DF disembunyikan.

Orang itu, kata H. Rois, mengatakan bahwa DF berada di rumah AS. Ia langsung mendatangi lokasi dari petunjuk warga yang tidak disebutkan namanya tersebut.

“Sesampai di rumah itu ternyata tidak ada orangnya dan saya coba untuk mendobrak pintu masuk, alhasil tak ada orang, saat itu saya kira DF masih ada dan disembunyikan di dalam,” tuturnya.

Setalah diketahui tidak ada jejak keberadaan cucunya, H. Rois mendapat petunjuk lagi dari orang yang sama bahwa korban disembunyikan di belakang rumah orang tua AS.

“Langsung saya ke belakang dan langsung buka saluran air. Tidak disangka DF dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan ikatan tali di bagian kaki dan pergelangan tangan,” ungkapnya usai salat Iedul Adha.

Baca juga:  Sidang Pembunuhan di Pulau Mandangin, Keluarga Korban Tuntut Terdakwa Divonis Maksimal

Mengetahui itu, dirinya langsung teriak dan pulang untuk memberitahu keluarganya yang ada di rumah.

“Saya langsung teriak dan meminta tolong karena DF ditemukan sudah meninggal di dalam saluran air,” tegasnya.

Dalam kasus ini, ada dua orang yang diamankan aparat kepolisian. Dua orang ini diduga kuat terlibat atas kematian bocah usia enam tahun itu.

Namun kepolisian belum mengungkap siapa pelaku utama yang menewaskan DF dan orang-orang yang terlibat. “Untuk hasilnya tunggu Senin saja,” ujar Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Irwan Nugraha singkat saat dikonfirmasi. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto