maduraindepth.com – Dinas Kehutanan Jawa Timur bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan unsur pentahelix memantau lokasi penanaman 5 ribu mangrove di pesisir pantai Camplong, Sampang, Madura. Dalam survei itu terdapat tiga titik lokasi yang dipilih menjadi tempat penanaman.
Rencananya, penanaman ribuan mangrove itu akan dilakukan bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Slamet Junaidi. Jadwal penanaman sendiri direncanakan pada akhir bulan November 2022.
Kasi Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat (RLPM) Cabdin Kehutanan Wilayah Sumenep, Katri Atmodjo mengatakan, setelah melihat tiga titik itu, pekan depan pihaknya akan turun kembali ke lapangan untuk memastikan kondisi tanahnya. Salah satunya yang terdapat di Desa Tadda, Kecamatan Camplong.
Katri menyampaikan, pekan depan ini pihaknya juga akan menetukan berapa jumlah bibit yang dibutuhkan di masing-masing titik tersebut. Di samping itu, pembagian petugas yang menanam di tiga titik tersebut juga perlu ditentukan.
“Jadi kami akan tanam di sela-sela tumbuhan mangrove yang sudah ada, karena lahan yang kosong rata-rata berbatu dan pasir, makanya kami akan tanam di tiga lokasi 90 persen cocok untuk ditanam,” katanya, Rabu (2/11).
Untuk sistem tanamnya, sambung Katri, akan menyesuaikan dengan kondisi lahan. Pasalnya sistem tanam itu ada yang berjarak satu meter, dua meter atau sistem rumpun. “Kepastiannya, kita bisa lihat setelah nanti terjun langsung ke tiga titik ini dengan ambil gambar pakai drone dan kita petakan,” ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan unsur pentahelix apabila penanaman sudah siap dilaksanakan. “Kemungkinan kami pilih tanggal penanaman di 27, 28 atau 29 November 2022, tanggal ini kami pilih berdasarkan pasang surut air laut, apalagi rencana mengundang Gubernur Jatim jadi kirim duluan ke protokol,” ungkapnya.
Sementara Ketua FPRB Sampang Moh. Hasan Jailani menjelaskan, tujuan turun ke lokasi itu untuk memetakan dan menyesuaikan kondisi riil di lapangan. Makanya, persiapan sebelum penanaman lima ribu mangrove terus digenjot, supaya berlangsung tepat waktu di November 2022.
“Selain menentukan lokasi penanaman yang pas, kami juga harus jeli melihat peluang-peluang lain seperti pasang surut air laut serta waktu yang tepat, saat ini sudah memasuki musim hujan jadi kita persiapkan secara matang dan hati-hati,” ucap lelaki yang akrab disapa Tretan Mamak ini.
Menurutnya, penanaman mangrove ini membutuhkan tenaga dan suka relawan dari semua stakeholder. Yakni mereka yang peduli akan lingkungan, terutama di pesisir pantai selatan Kabupaten Sampang.
“Kita ketahui tanam mangrove hari ini akan berdampak positif bagi kelestarian alam, salah satunya menahan terjadinya abrasi akibat terjangan ombak dan untuk kelangsungan generasi selanjutnya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap langkah baik ini mendapat dukungan dari semua pihak. Terutama pemerintah daerah dan masyarakat agar menanam dan merawat mangrove bersama.
“Semoga penanaman ini berjalan lancar demi kelestarian alam untuk kehidupan ke depan,” pungkasnya. (Alim/MH)