maduraindepth.com – Penanaman bibit mangrove di Kabupaten Sumenep oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) Scholarship Alumni (KOSA) mendapat apresiasi dari Pemkab Sumenep.
Kegiatan bertajuk “Nurturing Mangroves, Empowering Futures” ini ditandai dengan penanaman simbolis oleh Bupati Sumenep yang diwakili Camat Bluto, Kamiluddin. Penanaman dijadwalkan berlangsung selama sepuluh hari, menyesuaikan dengan kondisi pasang surut air laut.

Ketua Umum KOSA, Windha Eka Mariani, menyampaikan bahwa ekosistem mangrove memiliki peran vital dalam menjaga pesisir dari abrasi. “Indonesia memiliki ekosistem mangrove seluas 3,3 juta hektare atau 23 persen dari total mangrove dunia. Namun, sekitar 19 persen di antaranya mengalami kerusakan,” ungkapnya, Sabtu (30/08/2025).
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi kampanye publik agar masyarakat terlibat aktif dalam menjaga lingkungan. “Penanaman mangrove tidak hanya menjaga kesinambungan ekosistem, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran mangrove di kawasan pesisir,” imbuh Windha.
Sementara itu, Camat Bluto, Kamiluddin, yang mewakili Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan KOICA dan KOSA. “Bantuan 10.000 bibit mangrove ini sangat berarti bagi kelestarian alam pesisir Bluto. Semoga memberikan manfaat jangka panjang dalam melindungi pantai dari abrasi dan menjaga keseimbangan ekosistem laut,” ujarnya.
Kegiatan tersebut turut melibatkan kelompok masyarakat setempat seperti Reng Paseser, Arudam Farm, SMP Binar Sumenep, SMK Nasyirul Ulum Bluto, serta warga Desa Aengbaja Kenek. Mereka bergotong royong menanam mangrove sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.

Founder Arudam Farm, Edy Suprayitno, menilai inisiatif ini sebagai langkah konkret dalam mengurangi risiko bencana di wilayah pesisir. “Mangrove bukan hanya melindungi dari abrasi, tetapi juga meningkatkan kualitas air dan menyerap karbon. Kami sangat berterima kasih atas peran KOICA dan KOSA, dan berharap kerja sama ini terus berlanjut,” tuturnya.
Ketua Kelompok Reng Paseser, Fadel, juga mengapresiasi kegiatan tersebut. “Program ini menjadi bukti nyata kepedulian bersama dalam menjaga laut Sumenep. Kehadiran KOICA dan KOSA semakin memperkuat semangat masyarakat untuk merawat pesisir,” tandasnya. (*/Aj)














