maduraindepth.com – Bina Mercusuar Bahari (BMB) selaku pendamping Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) wilayah Desa Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, menggelar pelatihan serta pembinaan bagi siswa dan santri.
Untuk mensukseskan kegiatan tersebut, BMB melibatkan Pemuda Ansor dan lembaga pendidikan se-Pulau Mandangin.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari empat target program kerja prioritas BMB. Khususnya dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk membangkitkan serta menggugah semangat siswa dan santri Mandangin dalam belajar, baik dari bidang sains maupun ilmu agama atau Al-Qur’an.
Ketua BMB Mandangin, Fahror Rosi mengatakan, saat ini BMB memiliki beberapa program kerja prioritas yang berhubungan dengan bidang pendidikan (cerdas), kesehatan (sehat), lingkungan (bersih), kesejahteraan dan infrastuktur.
“Pelaksanaan kegiatan ini bagian dari program di bidang pendidikan, satu hari sebelum acara ini sudah digelar olimpiade Matematika, IPS dan bahasa Inggris di tingkat MI/SD, SMP/MTS. Untuk hari ini lomba MHQ dan MTQ,” ujarnya, Ahad (12/9).
Program tersebut tidak hanya bertujuan untuk membangkitkan semangat belajar siswa dan santri Mandangin. Pihaknya juga menekankan pada aspek penguatan mental. Hal itu dianggap penting karena selama ini para santri dan siswa Mandangin saat mengikuti lomba di luar kurang maksimal.
“Meskipun bacaannya sudah bagus di desa sendiri, namun tak sedikit para santri dan siswa saat dilombakan ke luar desa mereka gemetaran alias kurang percaya diri, akhirnya tidak bisa mendapatkan juara,” ungkap lelaki yang akrab disapa Rosi tersebut.
Rosi menjelaskan, nantinya para siswa dan santri itu akan mendapatkan pendampingan, guna dilakukan pembinaan jangka panjang untuk meningkatkan semangat belajar serta mengasah kemampuannya di bidang masing-masing.
“Santri dan siswa yang juara hanya diambil lima besar saja, nantinya akan ada penanggungjawab mendampingi guna dibina sampai jadi juara baik tingkat lokal, kota bahkan nasional,” ucap Rosi.
Pihaknya mengutarakan alasan diadakan lomba sains, matematika, bahasa Indonesia serta lomba MTQ dan MHQ itu, karena dianggap Desa Mandangin dikenal sebagai pulau santri, juga mayoritas pemudanya seorang tahfidz.
“Jumlah pelajaran dan penghafal Al-Quran di Mandangin paling banyak diantara desa yang ada di Sampang, maka kami fasilitasi agar muncul generasi baru yang nantinya banyak berprestasi,” tandasnya.
Pihaknya berharap, siswa dan santri yang sudah diambil dan mendapat pembinaan maupun yang belum, agar terus semangat dalam belajar untuk diikut sertakan dalam setiap perlombaan.
“Program ini akan berkelanjutan, sehingga nantinya mampu melahirkan pemuda yang berprestasi dan membawa nama baik Desa Mandangin di luar,” harapnya. (Alim/MH)