Yusak Urai Arah Pembangunan Mandangin Melalui Rapat PPM HCML 2022

PPM HCML 2022
Pembina BMB, Yusak saat mengurai indikator desa maju dalam rapat Jasmas PPM HCML 2022 di Pulau Mandangin beberapa waktu lalu. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Pembina Bina Mercusuar Bahari (BMB), Yusak berharap Pulau Mandangin bisa menjadi desa maju. Hal itu diungkapkan dalam rapat jaring aspirasi masyarakat (Jasmas), Rabu (14/9) lalu, yang merupakan bagian dari program pengembangan masyarakat (PPM) Husky-CNOOC Madura Limited (HCML ) 2022.

Yusak mengatakan, suatu desa bisa dikatakan maju apabila sudah memenuhi sejumlah indikator. Diantaranya, harus memiliki tujuh lembaga madrasah, tiga lembaga MI, tiga MTs/SMPN, satu SMK dan sembilan SDN. Kemudian 100 musala tempat anak mengaji dan lima masjid. Dari sektor pendidikan, angka pelajar yang melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi harus meningkat tiap tahun, hingga lulus sarjana atau pondok pesantren.

Yusak memaparkan, konsep desa berkemajuan adalah semua stakeholder harus memiliki komitmen, serta visi dan misi yang sama. Namun di Pulau Mandangin masih terdapat benang yang harus diurai bersama. Seperti maraknya pengerukan pasir dan angka pengangguran yang semakin tinggi.

Tak kalah pentingnya, kenakalan remaja di desanya juga semakin meningkat. “Dalam uraian benang kusut ini kita yakin bisa menyelesaikannya. Akan tetapi kita harus mengedepankan pemikiran yang positif agar pintu-pintu langit terbuka,” ujar aktivis Pulau Mandangin itu.

Dia mengibaratkan, persoalan yang dihadapi desanya seperti sebuah kapal yang ditumpangi oleh banyak orang dan harus tiba di pelabuhan dengan kondisi selamat. Tapi kapal yang ditumpanginya itu bocor.

“Dalam konteks ini kami mengajak semua elemen yang hadir untuk berpikir positif dan mengurai benang kusut itu dengan mencari solusinya untuk kepentingan bersama,” ucapnya.

Baca juga:  Adakan Syukuran, Pulau Mandangin Gelar Tradisi Rokat Tase'

Ada empat poin yang disampaikan Yusak dalam Jasmas tersebut. Yakni:

  1. Pentingnya menjaga semangat persaudaraaan , semangat pengetahuan dan semangat kesuksesan,
  2. Harus tercipta penyatuan konsep, visi dan misi dari semua stakeholde
  3. Stakeholder di Mandangin harus punya upaya menyuguhkan cerita indah sebagai kenangan kepada generasi muda, dan
  4. Perhatikan jalannya proses perubahan dari cara hidup tradisional ke cara hidup untuk maju.

“Kami selaku pendamping HCMl berharap adanya arahan, serta pertimbangan pemikiran dari semua elemen peserta rapat untuk menundukkan tulang punggung secara tulus dan ikhlas melakukan kesalehan social, peduli bersama, sadar bersama, dan gotong royong dengan semangat persaudaraan,” tutupnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto